Dana Perbaikan Irigasi Serayu Rp19,4 Miliar

LD/SS/JH/N-3
03/5/2016 01:45
Dana Perbaikan Irigasi Serayu Rp19,4 Miliar
(ANTARA/Andreas Fitri Atmoko)

PERBAIKAN jaringan irigasi pada daerah irigasi (DI) Serayu di Cilacap, Jawa Tengah, mulai dikerjakan dengan dana Rp19,4 miliar yang berasal dari anggaran Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu-Opak.

Kabid Sumber Daya Air pada Dinas Bina Marga Sumber Daya Air dan ESDM Cilacap, Saeful Hidayat, mengatakan jaringan irigasi yang diperbaiki meliputi Kecamatan Cilacap Utara, Cilacap Tengah, Cilacap Selatan, Kesugihan, Sampang, Kroya, Nusawungu, dan Binangun.

"Proses pengerjaannya telah dimulai dan ditargetkan rampung pada September mendatang," ujar Saeful, kemarin.

Perbaikan irigasi ini agar persawahan seluas 5.931 ha di wilayah DI Serayu bisa diairi dengan lancar.

"Dengan adanya perbaikan tersebut maka berdampak pada pengeringan DI hingga pertengahan September mendatang. Karena itu, kami minta petani mempercepat tanam sehingga tidak terkena dampak pengeringan," imbau Saeful.

Di Kalimantan Tengah, pemerintah setempat akan membangun jembatan layang yang menghubungkan Palangkaraya dengan lima kabupaten, yakni Gunung Mas, Barito Selatan, Barito Timur, Barito Utara, dan Murung Raya.

Pembangunan jembatan layang itu dikarenakan saat memasuki musim hujan, jalan negara poros tengah Kalteng selalu terendam banjir.

Jembatan layang yang dibangun sepanjang 2,5 km, tepatnya di Km 15 Desa Bukit Rawi, Kecamatan Kahayan Tengah, Kabupaten Pulang Pisau.

Anggaran untuk pembangunan diperkirakan mencapai Rp200 miliar.

"Kita sudah mengusulkan hal itu kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Balai Besar Jalan dan Jembatan Wilayah VII," ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kalteng, Leonard Samuel Ampung.

Jalan negara poros tengah tepatnya di Desa Bukit Rawi merupakan daerah rawan banjir dan selalu menjadi pusat kemacetan.

Bila banjir tiba bisa mencapai 1 meter sehingga tidak bisa dilalui kendaraan.

Dampaknya, pasokan barang dari Palangkaraya ke lima kabupaten tersendat dan memicu terjadinya kenaikan harga.

"Dananya untuk pembangunan jembatan dari APBN melalui dana rutin sebesar Rp4 miliar," terangnya.

Tingginya curah hujan di Kalteng seperti sekarang ini juga menyebabkan jalan Trans-Kalimantan Poros Selatan yang menghubungkan Palangkaraya-Kabupaten Katingan terendam banjir.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya