Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Aparat Terus Buru Empat Anggota Kelompok MIT Tersisa

M Taufan SP Bustan
19/9/2021 17:42
Aparat Terus Buru Empat Anggota Kelompok MIT Tersisa
Barang bukti senapan M-16 disita dari kelomoik MIT. Pimpinan MIT, Ali Kalora tewas dalam baku tembak, Minggu (18/9).(MI/M Taufan SP Bustan)

EVAKUASI dua jenazah Daftar Pencarian Orang (DPO) teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang tewas dalam baku tembak dengan Satgas Operasi Madago Raya di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, dilakukan, Minggu (19/9). Kedua jenazah sudah disemayamkan di kamar jenazah Rumah Sakit Bhayangkara di Palu.

Kepala Penanggung Jawab Kendali Operasi Satuan Tugas (Satgas) Madago Raya Irjen Pol Rudy Sufahriadi mengatakan, setelah melihat langsung kondisi kedua jenazah, dapat dipastikan bahwa mereka adalah Ali Ahmad alias Ali Kalora dan Jaka Ramadan alias Rama alias Ikrima.  

Ali Kalora merupakan pimpinan kelompok teroris MIT yang berasal dari Poso. Sedangkan Jaka Ramadan adalah anggota yang berasal dari Banten. "Keduanya DPO teroris. Dan Ali Kalora adalah pimpinan MIT," kata Rudy.

Ali Kalora dan Jaka Ramadan tewas dalam baku tembak dengan Satgas Operasi Madago Raya di wilayah pegunungan Desa Astina, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Minggu (18/9) sekitar pukul 18.15 WITA.

Dengan tewasnya Ali Kalora dan seorang anak buahnya, Satgas saat ini masih memburu empat orang yang masih DPO. Keempatnya adalah Askar alias Jaid alias Pak Guru, Nae alias Galuh alias Mukhlas, Rukli, dan Suhardin alias Hasan Pranata.

Lebih jauh Kapolda Sulteng mengatakan selain telah melakukan evakuasi, Satgas yang terdiri dari prajurit TNI dan Polri juga sudah melakukan olah tempat kejadian perkara. "Dalam olah TKP diamankan sejumlah barang bukti. Di antaranya ada senjata api laras panjang jenis M-16, amunisi, bom rakitan, senjata tajam, dan sejumlah barang bukti lainnya," imbuh Rudy.  

Di sisi lain, Kasatgas Humas Operasi Madago Raya Kombes Pol Didik Supranoto menambahkan jenazah Ali Kalora dan Jaka Ramadan tetap akan menjalani indentifikasi di kamar jenazah Rumah Sakit Bhayangkara.  "Dan kami menunggu kedatangan pihak keluarga untuk datang mengambil dan
mengebumikan jenazah di kampung halamannya masing-masing," tandasnya. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya