Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
SETELAH bawang merah dan putih mengalami penaikan di sejumlah pasar tradisional Palu, Sulawesi Tengah, kini giliran harga tomat yang ikut melonjak. Tidak tanggung-tanggung salah satu bumbu dapur itu sudah dihargai Rp8.500 per kilo gram (kg) dari harga sebelumnya Rp5.000 per kg.
Pedagang di Pasar Tradisional Inpres Manonda (PTIM) Palu Ridwan mengaku, penaikan harga tomat saat ini dikarenakan stok di tingkat pengecer yang semakin hari semakin berkurang. Sementara permintaan konsumen terus meningkat dan petani di beberapa daerah produsen tomat belum memasuki masa panen.
"Sudah satu minggu ini harga tomat naik. Sebelumnya dari harga Rp5.000 naik ke Rp7.000 ribu, sekarang sudah naik lagi Rp8.500 per kg," katanya
saat ditemui di PTIM, Kamis (28/4).
Menurut Ridwan berdasarkan informasi yang diterimanya dari beberapa pengepul menyebutkan, saat ini sejumlah petani di Kabupaten Sigi, Donggala, dan Poso masih dalam proses tanam perdana.
"Beberapa minggu kemudian mungkin mereka akan panen. Nah menunggu panen itu berlangsung harga jual di pasaran kami yakin masih akan terus naik. Ini berdasarkan pengalaman-pengalaman sebelumnya juga," imbuhnya.
Pedagang lainnya, Muslimin menambahkan, permintaan tomat kurun seminggu terakhir memang cukup meningkat permintaanya. Pun demikian setiap hari pasar berlangsung tomat juga jadi jualan paling laris dibeli konsumen.
"Tidak tahu juga kenapa seminggu terakhir banyak yang ingin membeli tomat. Mungkin mereka mau kitim ke luar daerah atau kemana, kami tidak tahu. Yang pasti meski harganya mahal mereka tetap membeli," ungkapnya saat dimintai keterangan terpisah.
Muslimin mengatakan selama ini pasokan tomat yang masuk ke pengecer di pasaran berasal dari daerah sendiri, yakni dari Kabupaten Sigi, Donggala, dan Poso.
"Untuk pasokan tomat di Palu tidak ada yang dari luar daerah, malah kalau tomat di Palu melimpah beberapa pengepul mengirimnya ke Kalimantan. Sekarang memang masih dalam masa tanam dan belum panen jadi tidak heran harganya tinggi di pasaran, apa lagi memang permintaan konsumen tinggi," tandasnya.
Hingga saat ini mulai dari pengecer hingga pengepul di PTIM tinggal memiliki beberapa kg stok tomat yang siap dijual. Jika stok itu habis
mereka khawatir tomat akan langka di pasaran, apa lagi kejelasan masa
panen petani belum diketahui.
"Bisa saja langka, apa lagi tomat yang dipasok di Palu berasal dari dalam daerah sendiri. kecuali dari luar daerah mungkin saja tidak akan langka," tutup pedagang lainnya, Idham. (OL-4)
 Â
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved