Lambos Kritis, 5 ABK Kembali ke Tarakan

MI
24/4/2016 10:27
Lambos Kritis, 5 ABK Kembali ke Tarakan
(MI/Victor Ratu)

LAMBOS Simanungkalit, 43, terus berjuang untuk bisa lepas dari tabung-tabung oksigen yang dipasang di tubuhnya. Ia dalam kondisi kritis dan kini dirawat di ICU RS Sempurna, Lahat Datu, Sabah, Malaysia.

Pria asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan, ini merupakan salah satu korban penembakan kelompok Abu Sayyaf yang membajak kapal tugboat (TB) Henry dan Chirsty saat dalam perjalanan dari Filipina kembali menuju Tarakan, Kalimantan Utara. Tepatnya sekitar 15 mil dari Tawau, Malaysia, pada 12 April lalu.

Lambos terkena tembakan di bagian ketiak kiri setelah kapal tersebut dibajak tujuh pria bersenjata dari kelompok Abu Sayyaf. Peluru menyerempet ke bagian paru-paru korban.

Konsul Konsulat Republik Indonesia Tawau, Abdul Fatah Zainal, menjelaskan Lambos belum bisa diterbangkan ke Indonesia karena kesehatannya masih mengkhawatirkan. "Berdasarkan hasil pertemuan pihak konsulat RI dengan tim dokter yang menangani Lambos, masih butuh waktu untuk memulihkan kondisi pasien. Istrinya, Teti Elfrida, telah menemaninya untuk membantu mempercepat pemulihan," ujar Abdul Fatah.

Di tengah-tengah Lambos berjuang memulihkan diri, kabar gembira diterima para istri anak buah kapal (ABK) TB Henry dan Christy yang telah bersandar di Dermaga Pelabuhan Lantamal XIII Mamburungan, Tarakan, kemarin, sekitar pukul 07.30 Wita. Kelima ABK yang selamat ialah Yohanis Serang, Sembara Oktafian, Rohaidi, Royke Frans Montolalu, dan Rumawi.

Pemulangan kedua kapal dikawal dua KRI yang sudah berjaga di perbatasan laut NKRI dengan Filipina sejak Jumat (15/4).

Setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan, kelima ABK langsung dibawa ke KRI Ajak 653 untuk dimintai keterangan sebelum diserahkan kepada pihak perusahaan. Sementara itu, empat ABK lainnya masih ditawan kelompok Abu Sayyaf. PT Global Trans Energi, pemilik kedua kapal, memilih bungkam saat ditanya wartawan tentang kembalinya lima ABK.

"Semua kru dalam keadaan sehat setelah diperiksa kesehatannya oleh tim di atas tagbout," ujar Komandan Pangkalan Utama TNI-AL XIII, Tarakan, Laksamana Pertama Wahyudi H Dwiyono.

Agustina, istri Yohanis Serang, tidak bisa menahan rasa haru saat mengetahui suaminya telah pulang ke Tarakan.

"Saya ditelepon suami saya pukul 06.00. Dia memberitahukan sudah ada di Tarakan sejak pukul 01.00 dini hari. Kini dia masih di kapal Henry dan tidak tahu kapan pulang ke rumah. Mungkin baru tiga hari lagi bisa pulang karena masih diproses," ungkap Agustina. (Viktor Ratu/N-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya