Dua LP Digeledah 22 Napi Positif Narkoba

Dwi Apriani
20/4/2016 10:45
Dua LP Digeledah 22 Napi Positif Narkoba
(MI/Dwi Apriani)

MESKI sudah dikurung jeruji besi, empat tahanan di Rutan Kelas I Pakjo Palembang dan empat narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IA Palembang (Merah Mata), Sumsel, positif menggunakan narkoba.

Hal itu merupakan temuan tim gabungan polda, Badan Narkotika Nasional, Kemenkum dan HAM, dan Kodam II Sriwijaya, di Sumsel, selama dua hari terakhir.

Rutan Pakjo Palembang memiliki jumlah tahanan terbanyak, yakni 1.432 orang. Sayangnya, tim hanya memeriksa tujuh orang sebagai target operasi dan menemukan empat di antaranya positif narkoba dalam urine mereka.

LP Merah Mata berisi 1.290 narapidana dan 726 orang di antaranya binaan narkoba. "Pengamanan kita terbatas. Ini alasan klasik. Jumlah petugas yang minim membuat jalur keluar masuk narkoba sangat mudah di LP ini," tukas Kakanwil Kemenkum dan HAM Sumsel Juliasman Purba.

Salah satu contohnya, tim menemukan narkoba yang diselipkan dalam buah manggis yang dibawa pengunjung.

Juliasman mengaku pihaknya tak bisa menggeledah satu per satu pengunjung, apalagi memecah manggis itu satu per satu.

"Idealnya kita hanya bisa menampung 750 orang," cetusnya.

Tak jauh berbeda, hasil tes urine secara acak yang dilakukan tim gabungan di LP Kelas I Surabaya di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (18/4) malam, juga menemukan 18 narapidana positif menggunakan narkoba.

Dua paket sabu 3 gram, beberapa bungkus bekas, dan bong juga didapati dalam razia itu.

Jaringan Malaysia
Dari Sulsel, dua pengedar narkoba di Kabupaten Jeneponto ditangkap petugas, Senin (18/4). Tersangka terbukti memiliki dan meĀ­nguasai 21 saset sabu.

Polda Sulsel juga telah mengamankan seorang polisi, Aiptu Mustari, anggota Polres Bone, di rumahnya. Aiptu Mustari diduga kuat terlibat pengedaran narkoba jaringan Malaysia.

Sementara itu, dua anggota Polres Kota Sukabumi, Jabar, diberhentikan tidak hormat karena diduga terlibat kasus narkoba. Karena tidak terima dengan keputusan itu, keduanya mengajukan banding hingga ke tingkat Pengadilan Tata Usaha Negara.

Kapolres Sukabumi Kota Ajun Kombes Diki Budiman menegaskan pihaknya tak segan menindak anggotanya yang terlibat narkoba.

Kepala Satuan Reserse Narkoba Polres Bantul AK Rudy Prabowo menyadari anggota kepolisian yang bertugas di lapangan sangat rawan terlibat penyalahgunaan narkoba.

"Karena itu, perlu ada upaya pencegahan dan pengendalian," kata dia saat tes urine terhadap 200 personel Polres Bantul, Yogyakarta.

Sementara itu, Kepala BNN Provinsi Maluku Utara Kombes Elly Djamaluddin yang terjaring razia gabungan di tempat hiburan malam di Kota Ternate, Minggu (17/4) dini hari lalu, telah dinonaktifkan dari jabatannya mulai kemarin.

Elly diketahui tidak terlibat sama sekali dalam razia gabungan. Saat terjaring, Elly kedapatan bersama wanita penghibur.

"Yang bersangkutan berada di luar operasi. Dia hanya menandatangani surat perintah untuk anggotanya bergabung dalam operasi itu," kata Kepala BNN Komjen Budi Waseso di kantornya, di Jakarta Timur. (Tim/N-4)

dwi.apriani@mediaindonesia.com



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya