Stok Beras selama Puasa Aman

DG/TS/PO/CS/WJ/N-3
20/4/2016 10:03
Stok Beras selama Puasa Aman
(ANTARA/Kornelis Kaha)

PERSEDIAAN beras untuk keluarga sejahtera (rastra) dipastikan aman sampai bulan puasa nanti, bahkan hingga Agustus mendatang. Kualitas beras yang ada pun saat ini jauh lebih baik daripada sebelumnya.

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyampaikan hal itu saat mengecek persediaan beras di Gudang Bulog Cimindi Divre Jawa Barat, kemarin.

Mensos berharap pendistribusian beras harus dikawal sehingga tepat sasaran. "Satu setengah bulan lagi kita memasuki bulan puasa. Saya cek ke gudang Bulog sekaligus mengingatkan kepala daerah supaya masyarakat, terutama mereka yang muslim, memiliki stok beras lebih tinggi menjelang puasa dan Lebaran," kata Khofifah, kemarin.

Dia juga meminta seluruh kepala daerah segera mengeluarkan surat perintah alokasi supaya beras bisa segera didistribusikan. Khofifah menambahkan hingga saat ini penyaluran rastra secara nasional telah mencapai 87%. Sementara itu, di Jawa Barat, pembagian rastra sudah mencapai 91%.

Di Temanggung, Jawa Tengah, curah hujan yang terlalu tinggi pada musim tanam pertama Oktober-Maret berdampak pada penurunan produktivitas hasil panen. Menurut Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Temanggung Harnani Imtikhandari, penurunan produktivitas padi mencapai sekitar 0,5 ton per hektare.

Di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Bulog Divre NTT mulai menyerap beras dari petani Kabupaten Manggarai Barat. Penyerapan beras di daerah itu telah mencapai puluhan ton. Bulog Divre NTT menar-getkan penyerapan beras sampai akhir tahun mencapai 15 ribu ton.

Pada bagian lain, untuk menggalakkan produksi beras di Kabupaten Karawang, Badan Ketahanan Pangan se-tempat telah menggalakkan toko tani sebagai percontoh­an pemotongan rantai pasar beras.

Alhasil, beras jenis premium mampu dijual jauh dari harga pasaran yang mencapai Rp7.300 per kg jika dibandingkan dengan harga beras di toko konvensional yang mencapai Rp9.000 hingga Rp9.500 per kg.

Sementara itu, di saat para petani memasuki musim ta­nam, beredar pupuk Phonska palsu di Kabupaten Boyolali. Para petani tergiur untuk membeli pupuk Phonska palsu yang ditawarkan dengan harga murah. Hingga kini sudah ada enam sak pupuk Phonska palsu ditemukan di Kecamatan Simo. (DG/TS/PO/CS/WJ/N-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya