Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
KEISTIMEWAAN kamar tahanan atau sel di lembaga permasyarakatan (LP) kembali terungkap. Saat petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Polda Jatim merazia LP Kelas 1 Surabaya di Porong, Sidoarjo, pada Senin (18/4) hingga kemarin dini hari, diketahui ada sejumlah kamar berfasilitas istimewa.
Di dalam kamar-kamar di Blok A, B, dan H, terdapat televisi pribadi, DVD player dan sound system, kipas angin, peliharaan burung, kucing anggora, dan musang. Di Blok A sendiri ada lebih dari lima kamar yang memelihara burung.
Sejumlah wartawan yang ikut dalam razia sempat membuka penutup sangkar dan melihat ada beberapa burung berbagai jenis, di antaranya lovebird, murai, dan kenari. Bukan hanya burung, ada juga narapidana (napi) yang menggendong kucing anggora.
Di Blok H, yaitu blok yang ditempati napi tindak pidana korupsi, juga ada seekor musang. Blok H itu dulunya juga merupakan tempat napi istimewa, di antaranya mantan Bupati Mojokerto Achmadi dan mantan Bupati Sidoarjo Win Hendrarso, serta sejumlah napi narkoba yang menjalani masa tahanan lebih dari lima tahun.
Seorang napi narkoba asal Tuban, Jawa Timur, berinisial Nr yang divonis tujuh tahun mengakui untuk mendapatkan atau menikmati kamar istimewa itu ia harus membeli. “Dulu berapa seribu pesan kamar (maksudnya seribu ialah Rp1 juta),” katanya. Ia menolak berkomentar lebih lanjut ketika ditanyakan kepada siapa harus membeli.
Bentuk ketiga blok di LP Porong yang digeledah seperti kunci letter T. Di dalamnya ada sayap kiri dan kanan dan di setiap sayap ada sejumlah sel. Di Blok A, misalnya, ada empat sayap dan di setiap sayapnya ada empat sel serta sebuah kamar ukuran besar. Demikian pula di Blok B dan H bentuknya hampir sama.
Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Hukum dan HAM Jawa Timur, Djoni Prayitno, sempat membantah adanya fasilitas istimewa dalam kamar sel tersebut. Namun, saat awak media menunjukkan bukti, Djoni langsung menyatakan akan melakukan pengecekan dan pemeriksaan.
“Televisi, kalau untuk sekian orang atau banyak orang, boleh. Kami akan lakukan pemeriksaan menyeluruh dan menyita barang-barang yang seharusnya terlarang di LP itu,” kata Djoni.
Djoni mengatakan barang-barang tersebut tidak mungkin datang sendiri. Sangat mungkin ada pihak-pihak yang membantu. “Kami akan menindak tegas pihak-pihak yang terlibat dengan adanya fasilitas-fasilitas itu,” tukasnya.
Sebenarnya sasaran razia LP Porong itu terkait dengan narkoba. Dari 42 napi yang dites urine secara acak, ada 18 napi yang positif menggunakan narkoba. Petugas juga menemukan dua paket sabu dengan berat sekitar 3 gram, bekas bungkus sabu, dan sejumlah alat isap sabu. (Heri Susetyo/X-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved