Polisi Pasang Dua Baliho Umumkan Penundaan Pelantikan Bupati

Ant/X-11
19/4/2016 12:04
Polisi Pasang Dua Baliho Umumkan Penundaan Pelantikan Bupati
(Dok. MTVN)

PETUGAS kepolisian memasang dua baliho berukuran 2 x 2 meter yang mengumumkan penundaan pasangan bupati terpilih Rokan Hulu dan Pelalawan di depan Gedung DPRD Provinsi Riau, Pekanbaru, Selasa (19/4).

Dua buah baliho bertuliskan "Mohon Maaf, Acara Pelantikan Bupati Pelalawan dan Rokan Hulu Ditunda Pelaksanaannya Sampai Dengan Waktu yang Ditentukan".

Baliho itu disediakan oleh jajaran Polda Riau yang melakukan pengamanan di Gedung DPRD Riau, yang sedianya dilakukan pengambilan sumpah dan pelantikan bupati terpilih dua kabupaten tersebut.

Selain menyediakan baliho, personel polisi juga menyediakan selebaran dengan tulisan yang sama kepada undangan yang tidak mengetahui penundaan itu dan berusaha masuk ke dalam gedung.

Sementara itu, Satpol PP yang berjaga di dalam area gedung melakukan sistem buka tutup pintu gerbang bagi orang yang memasuki gedung tersebut.

Terkait penundaan itu, sejumlah elemen masyarakat mempertanyakan alasan dan urgensi Kementerian Dalam Negeri yang menunda pelantikan bupati terpilih Rokan Hulu dan Pelalawan di Gedung DPRD Riau, Kota Pekanbaru.

"Apa alasan Mendagri yang secara mendadak menunda pelantikan ini? Kita sebagai warga Rohul seperti anak kehilangan induk tanpa kejelasan," kata salah seorang warga Rohul, Santi.

Santi yang mengatakan berangkat dari Pasir Pangaraian, Rohul sejak pukul 04.00 WIB dinihari tadi mengaku sangat kecewa karena dia secara pribadi mengaku tidak mengetahui adanya penundaan pelantikan tersebut.

Hal yang sama disampaikan H Abdul Latif, salah seorang tokoh masyarakat asal Rohul yang berada di Pekanbaru sejak Senin (18/4). Ia mengaku mendapatkan undangan langsung dari Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman "Kalau proses hukum saya tidak ikut campur. Tapi apa itu jadi alasan penundaan pelantikan tersebut," ujarnya.

Dia yang ditemui bersama sejumlah warga Rohul lainnya di Gedung DPRD Riau mengaku akan bertahan seraya berharap Mendagri kembali mengubah fikirannya untuk melantik bupati terpilih.

Sedianya pada Selasa pagi ini sekitar pukul 08.00 WIB dilakukan pengambilan sumpah dan pelantikan pasangan Bupati Pelalawan HM Harris-Zardewan dan Rohul Suparman-Sukiman. Namun, pada Senin (18/4) Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mendadak menunda pelantikan bupati tersebut. Kemudian, pelantikan kedua Bupati justru ditunda tanpa alasan yang jelas.

Juru bicara Kemendagri sebelumnya menyatakan penundaan itu karena Mendagri ingin ada pelantikan Arsyadjuliandi Rachman sebagai Gubernur Riau defenitif dilakukan terlebih dulu. Namun, informasi yang santer beredar, penundaan itu erat kaitannya dengan status Suparman sebagai tersangka dugaan korupsi pembahasan APBD Riau oleh KPK.

Dari Gedung DPRD Riau sendiri terpantau cukup banyak papan bunga ucapan selamat atas pelantikan tersebut. Namun, polisi menyiapkan sebuah baliho berukuran besar yang bertuliskan pelantikan pasangan bupati dan wakil bupati ditunda. Hingga berita ini diturunkan, ratusan personil TNI dan Polri terlihat berjaga-jaga di lokasi pelantikan tersebut.

Sementara itu, setiap tamu yang diundang pada acara pelantikan itu terlihat tidak dapat memasuki gedung DPRD Riau, meskipun mereka memiliki undangan. Akhirnya mereka terlihat menunggu dan menumpuk di luar gedung.

Sementara itu, dari dalam ruang paripurna, lokasi pelantikan dilakukan terlihat cukup siap untuk menggelar prosesi tersebut. Ribuan kursi putih tersusun rapi, begitu juga dengan properti media televisi yang sedianya menyiarkan langsung pelantikan tersebut.

Selain itu, terlihat juga ratusan bungkus kue berada disetiap pojok ruangan. Belum diketahui secara pasti berapa kerugian yang ditimbulkan akibat penundaan tersebut.

Pelaksana Tugas Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman dijadwalkan akan melakukan konfrensi pers terkait penundaan pelantikan dua bupati itu.(X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Victor Nababan
Berita Lainnya