Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
PEMERINTAH Provinsi Kalimantan Timur memprioritaskan pembangunan pembangkit listrik hingga 70 ribu megawatt (Mw) hingga 2024.
Program itu merupakan kelanjutan dari prioritas pembangunan ketenagalistrikan 35 ribu Mw yang masuk program Nawa Cita pemerintahan Jokowi-JK.
General Manager PT PLN Wilayah Kalimantan Selatan dan Tengah Purnomo menjelaskan pembangunan ketenagalistrikan menjadi prioritas pemerintah saat ini.
"Program pembangunan pembangkit 35 ribu Mw akan dilanjutkan dengan tahap II. Total akan dibangun pembangkit 70 ribu Mw hingga 2024," kata Purnomo di Banjarmasin, kemarin.
Purnomo pun pernah menjadi bagian tim penyusunan program ketenagalistrikan pemerintahan Jokowi-JK.
Dia menambahkan saat ini proyek pembangunan pembangkit sudah mencapai 20 ribu Mw berstatus terkontrak dan sisanya akan selesai akhir 2016.
Pada 2019, program pembangkit 35 ribu Mw dapat terselesaikan.
"Program 35 ribu Mw ini berbeda dengan program ketenagalistrikan 10 ribu Mw sebelumnya. Pemerintah lebih serius melakukan pengawalan hingga akhir," tambahnya.
Program pembangunan pembangkit 10 ribu Mw yang dilakukan pemerintah sebelumnya hanya bisa terealisasi kurang dari 3.000 Mw. Itu pun muncul masalah baru karena keandalan mesin pembangkit produksi Tiongkok kurang maksimal.
Dalam program pembangkit 35 ribu Mw ini, Kalimantan akan mendapatkan 1.000 Mw, termasuk pembangunan pembangkit di Kalsel-Kalteng.
PLN menargetkan pada 2019 kelistrikan di lima provinsi di Kalimantan akan terinterkoneksi.
"Nantinya kelistrikan di wilayah Kalimantan akan terinterkoneksi, termasuk adanya suplai dari Malaysia sebesar 200 Mw."
Untuk wilayah Kalsel-Kalteng ditargetkan, kapasitas pasokan listrik pada 2019 mencapai 1.393 Mw dan mengalami surplus energi listrik sebesar 398 Mw.
Listrik dari sampah
Di Kota Palembang, Sumatra Selatan, pemerintah kota setempat memanfaatkan listrik dari sampah di Sukawinatan. Pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) yang dibangun sejak 2015 kini sudah mulai beroperasi.
Wali Kota Palembang Harnojoyo mengatakan produksi listrik dari PLTSa Sukawinatan sebesar 500 kilowatt (Kw).
Namun, pada permulaan pengoperasian PLTSa Sukawinatan, listrik yang dihasilkan sekitar 150-200 Kw.
"Kita sudah bekerja sama dengan PLN. Saat ini PLTSa Sukawinatan bisa mengalirkan listrik untuk empat gardu dengan jumlah pelanggan 300-400 orang," kata Harnojoyo.
Dia berharap PLTSa Sukawinatan mampu menambah daya sesuai dengan target 500 Kw dengan menambah jumlah sumur.
Saat ini baru ada 50 sumur untuk mengolah sampah menjadi listrik.
"Pemkot Palembang menargetkan penambahan sumur dua kali lipatnya." (DW/N-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved