Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Masyarakat dari delapan desa di Kecamatan Kuala Batee, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) Provinsi Aceh merasa resah dengan munculnya kawanan lalat yang “menyerang” permukiman mereka.
Baca juga : Arsjad Apresiasi Perjuangan Perawat Hadang Laju Pandemi
“Masyarakat mulai khawatir dengan serangan kawanan lalat tersebut karena dapat membawa bakteri yang menyebabkan dan bisa terjangkit penyakit,” kata Syamsuddin Ismail, warga Kuala Batee, Abdya di Blangpidie, Selasa (18/5).
Delapan desa yang mengalami serangan lalat tersebut yakni Desa Ie Mameh, Rumoh Panyang, Alu Pisang, Lhok Gajah, Muka Blang, Krueng Batee, Lama Muda, dan Gampong Keude Baro, Kecamatan Kuala Batee, Kabupaten Aceh Barat Daya.
Ia mengatakan gangguan lalat sejak sepekan terakhir menyerang permukiman membuat warga tidak nyaman. Selain beterbangan di pekarangan dan tempat umum, lalat juga telah memasuki rumah warga.
“Ngeri kita melihatnya, kalau berkerumun tampak menghitam karena jumlahnya banyak sekali," ujar Syamsuddin.
Menurut Syamsuddin, penyebab banyaknya kawanan lalat itu diduga berasal dari tempat usaha peternakan ayam milik sebuah perusahaan yang diperkirakan berjarak 60 meter dari pemukiman warga.
“Kami sudah tidak nyaman lagi. Seharusnya pihak pengelola peternakan itu harus mengetahui efek dari usahanya jangan sampai mengambil keuntungan di atas penderita warga," sebutnya.
Apalagi, tambahnya, saat ini perusahaan ternak ayam di kawasan permukiman tersebut memiliki tujuh buah kandang ayam yang diduga menjadi sumber lalat.
“Kami berharap pihak terkait agar mengatasi persoalan ini karena sudah dua tahun ini masyarakat menanggung wabah ini. Janganlah mencari keuntungan di atas penderitaan masyarakat,” ucapnya
Kepala Dinas Kesehatan Abdya Safliati menyebutkan pihaknya belum menerima laporan dari masyarakat terkait serangan lalat yang melanda delapan gampong tersebut.
"Seharusnya segera laporkan ke kami, karena efek yang ditimbulkan oleh lalat itu bisa menyebabkan penyakit yang serius. Jika sudah dilaporkan, nanti tim petugas kesehatan lingkungan akan turun mengecek," katanya.
Safliati mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mengatasi hama lalat tersebut. Seperti Dinas Pertanian dan Peternakan, sehingga ada solusi mengatasinya. (Ant/OL-12)
Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang (Tangsel) melalui Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang telah berhasil membangun sebanyak 2.400 tangki septik untuk masyarakat dalam kurun waktu 2023- 2024.
Program WASH+ mengintegrasikan solusi inovatif di bidang air dan sanitasi.
PENJABAT (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono merespons Gibran Rakabuming Raka yang blusukan ke wilayah Senen, Jakarta Pusat. Heru mengaku telah memberikan izin
Sekitar 6.000 rumah dari total 36 ribu rumah di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur masuk kategori tidak layak huni.
Program ini bertujuan untuk mengatasi berbagai persoalan seperti sanitasi, stunting pada anak-anak, dan kurangnya akses pendidikan serta pelatihan keterampilan.
Forum WWF Ke-10 di Bali menyerukan agar pemerintah daerah dan sektor swasta lebih proaktif dalam pembangunan infrastruktur air bersih dan sanitasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved