Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

2021, Investasi dan Konsumsi Dorong Ekonomi Kaltara Tumbuh Positif

Mediaindonesia.com
24/12/2020 05:00
2021, Investasi dan Konsumsi Dorong Ekonomi Kaltara Tumbuh Positif
(DOK PEMPROV KALTARA)

PEREKONOMIAN Kalimantan Utara (Kaltara) pada triwulan I 2021 diperkirakan tetap tumbuh positif namun terbatas dibandingkan triwulan sebelumnya. Optimisme ini, didukung oleh investasi di Kaltara yang masih baik.

Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie mengatakan, berdasarkan Kajian Ekonomi Regional Provinsi Kaltara yang dirilis Bank Indonesia, peningkatan kinerja pada lapangan usaha utama industri pengolahan dan perdagangan yang memacu peningkatan kinerja investasi dan konsumsi rumah tangga (RT) menjadi faktor utama peningkatan ekonomi Kaltara.

Lapangan usaha konstruksi diperkirakan tumbuh melambat seiring dengan siklus tender pada awal tahun yang menurunkan tingkat realisasi belanja modal pemerintah. Sedangkan lapangan usaha perdagangan tumbuh meningkat seiring dengan peningkatan konsumsi RT didorong masuknya masa adaptasi kebiasaan baru (AKB) dan perkiraan menurunnya dampak pandemi covid-19.

Selain itu, ekspor udang dan plywood diperkirakan membaik sejalan dengan mulai meningkatnya demand global sehingga harga meningkat. Di sisi lain, meningkatnya kinerja lapangan usaha lainnya turut menopang tingginya laju pertumbuhan ekonomi Kaltara triwulan I 2021 yang antara lain lapangan usaha pertambangan.

Upaya pemulihan ekonomi nasional (PEN) diperkirakan berlanjutnya melalui realisasi bansos yang disalurkan pemerintah daerah di Kaltara dan realisasi dana desa yang rencana akan dipercepat pada triwulan I 2021. Hal itu akan menopang pertumbuhan ekonomi provinsi ini.

Peningkatan pertumbuhan diperkirakan bersumber dari adanya akselerasi berbagai lapangan usaha utama di Kaltara seiring dengan adanya realisasi pembangunan PLTA Sei Kayan tahap I untuk proyek sebesar 900 MW dan realisasi anggaran pemerintah.

Selain itu, peningkatan pertumbuhan didorong oleh lapangan usaha industri pengolahan dengan adanya rencana peningkatan produksi CPO domestik.

Lapangan usaha perdagangan juga turut memberikan andil peningkatan ekonomi dengan adanya peningkatan daya beli masyarakat. Selain kondisi domestik, terdapat risiko dari sisi eksternal terkait pelemahan ekonomi global diprediksi akan menjadi faktor penahan utama peningkatan perekonomian Kaltara pada 2020, termasuk akibat adanya risiko penyebaran covid-19.

Pertumbuhan ekonomi triwulan III 2020 di banyak negara mengalami perbaikan pascamenurun tajam akibat meluasnya pandemi covid-19 pada triwulan II 2020. Hal itu tidak terlepas dari berbagai upaya pemulihan ekonomi nasional. Meskipun demikian, prediksi melambatnya perekonomian Tiongkok dan India sebagai negara mitra dagang utama Kaltara berisiko menahan perekonomian Kaltara. "Sesuai pengamatan BI, itu dapat dilihat pada World Economic Outlook (WEO) IMF yang pada Juli 2020 relatif mengalami kontraksi lebih dalam dibandingkan April 2020," jelasnya.

Adapun pertumbuhan ekonomi Kaltara triwulan IV 2020 diperkirakan membaik dibandingkan triwulan sebelumnya. Perbaikan kinerja pada mayoritas lapangan usaha utama antara lain pertambangan, konstruksi, perdagangan, dan industri pengolahan diperkirakan akan mengakibatkan pertumbuhan ekonomi lebih tinggi.

Inflasi
Sementara itu, untuk tingkat inflasi pada 2021, Kaltara ditargetkan berada pada range 4%. Sesuai analisa BI, pada triwulan I 2021 diperkirakan inflasi di Kaltara meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya. Meningkatnya tekanan inflasi Kaltara itu diperkirakan bersumber dari peningkatan tekanan pada kelompok transportasi serta makanan, minuman, dan tembakau. "Sementara tingkat inflasi kelompok transportasi diperkirakan stabil sejalan dengan stabilnya demand dari sisi volume penumpang dari dan ke Kaltara pasca HBKN Natal dan Tahun Baru," kata Gubernur Kaltara.

Selain itu, perkiraan stabilnya tingkat inflasi kelompok transportasi juga disebabkan adanya tendensi sejalan dengan normalisasi demand yang didorong adanya ekspektasi vaksin covid-19 pada triwulan I 2021. "Tapi kita juga harus waspada, karena La Nina yang diperkirakan baru akan berakhir pada awal 2021 dapat saja berdampak pada penurunan distribusi bahan pangan yang didatangkan dari luar Kaltara," jelas Irianto.

Gubernur menekankan, di tengah adanya potensi penurunan inflasi pada triwulan I 2021, program pengendalian inflasi harus terus dilakukan oleh pemerintah daerah melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) guna menjaga tingkat inflasi Kaltara. (S1-25)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya