Harga Cabai di Pantura Anjlok

YK/RF/PO/TS/DW/FL/BB/N-4
29/3/2016 03:30
Harga Cabai di Pantura Anjlok
(ANTARA/Budi Candra Setya)

TAK hanya petani beras, petani cabai pun menjadi korban permainan harga oleh tengkulak.

Dugaan itu dilontarkan oleh Efendi, petani cabai di Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, kemarin.

Harga cabai di pasar tradisional di Gresik saat ini berkisar Rp40 ribu-Rp50 ribu per kilogram.

Namun, harga cabai di tingkat petani hanya Rp15 ribu per kilogram.

Padahal, kata dia, harga cabai rawit dan cabai merah besar pada pekan lalu masih berkisar Rp40 ribu-Rp45 ribu per kilogram.

"Saya enggak ngerti mengapa harga cabai jatuh. Kami sangat merugi," keluh Efendi.

Pasalnya, biaya yang dikeluarkan petani untuk perawatan sangat besar, mulai untuk obat, pupuk, hingga ongkos pekerja yang terus mahal.

"Kami minta pemerintah memperbaiki tata niaga pertanian agar kami tidak jadi korban permainan harga tiap kali panen," harap Efendi.

Di Kupang, NTT, gejolak harga cabai dan bawang putih mulai berdampak terhadap harga daging ayam.

Di pasar tradisional Naikoten 1 Kota Kupang, harga daging naik sebesar Rp3.000 per kg menjadi Rp21 ribu per kg dari harga sebelumnya Rp18 ribu per kg.

Terkait dengan penyerapan gabah dan beras, Perum Bulog Subdivre Wilayah Kedu mengatakan saat ini harga gabah tidak stabil akibat banyaknya pedagang dari luar daerah yang merangsek ke wilayahnya.

"Kebanyakan pedagang biasanya menawarkan harga lebih tinggi dari harga pasaran. Hal itu membuat harga gabah menjadi tidak stabil," ujar Kepala Perum Bulog Subdivre Wilayah Kedu, Imron.

Sementara itu, keberadaan Toko Tani Indonesia (TTI) di sejumlah pasar tradisional di Palembang, Sumatra Selatan, ditargetkan dapat membantu usaha pemerintah untuk menjaga kestabilan harga sembako, khususnya beras.

Melalui TTI tersebut, beras secara langsung dijual ke pasaran yang dikoordinasi oleh gabungan kelompok tani (gapoktan) di tiap sentra penghasil beras.

"Gapoktan tak perlu lagi menjual berasnya ke pihak swasta atau tengkulak sehingga dipastikan harga beras yang didapatkan oleh warga akan jauh lebih murah," ujar Sekertaris Daerah Provinsi Sumsel, Mukti Sulaiman.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya