Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
NAMA Kota Sukabumi diambil dari bahasa Sunda, yaitu 'suka-bumen'.
Kawasan yang memiliki udara sejuk dan nyaman itu memang membuat banyak orang jatuh hati dan memilih menetap (bumen) di sana.
Maka, tak mengherankan jika sejak 1914, pemerintah Hindia Belanda menjadikan Sukabumi sebagai tempat favorit berdiamnya para pemilik perkebunan dari Eropa dan Belanda.
Di masa kini, Kota Sukabumi di Jawa Barat telah dikenal luas lewat kue tradisionalnya berupa moci.
Berkembang pesatnya ekonomi kreatif di kota itu pun memunculkan ikon baru berupa batik khas Sukabumi.
Tercatat, ada sembilan perajin batik yang eksis di sana.
Belum lama ini, mereka mendaftarkan dua motif batik mereka untuk mendapatkan sertifikat hak atas kekayaaan intelektual (HaKI).
"Dari belasan motif batik khas Kota Sukabumi, baru dua motif yang sudah didaftarkan untuk memiliki HaKI," kata Andri Purbawiyana, perajin batik di Sanggar Lokatmala di Kota Sukabumi, ketika ditemui Media Indonesia, beberapa waktu lalu.
Kedua motif batik itu ialah Sukabumi masagi dan leungli di Gunungparang.
Sukabumi masagi berisikan beragam elemen, mulai dari kendi, air, bunga wijayakusuma, burung julang ngapak, dan biji pala.
Kendi merupakan ciri khas Sukabumi yang saat ini masih berada di tengah alun-alun.
Sementara itu, air dalam motif batik Sukabumi masagi bermakna siapa pun yang sudah meminum air Sukabumi akan kembali lagi ke kota itu.
Bunga wijayakusuma yang selalu tumbuh pada malam hari berfilosofi menebar wangi dan menyinari di saat kegelapan.
Burung julang ngapak memberikan filosofi mencari ilmu sampai mati.
"Dan biji pala sama artinya dengan pahlawan yang bermakna berguna terus-menerus. Jadi, filosofinya banyak," ujar Andri.
Sementara itu, motif kedua yang telah didaftarkan ialah leungli di Gunungparang yang mengisahkan asal mula berdirinya Kota Sukabumi.
"Leungli itu ialah ikan. Sukabumi dikenal dengan kualitas ikannya yang sangat beda dengan ikan di daerah lainnya. Sedangkan Gunungparang merupakan sebuah tempat (kelurahan) yang merupakan asal mula berdirinya Kota Sukabumi," beber Andri.
Di tengah perkembangan batik di Sukabumi yang sangat pesat, sambung Andri, SDM yang masih minim menjadi persoalan pelik.
Pasalnya, masyarakat di sana tidak memiliki budaya membatik, tapi menenun.
"Makanya, para pebatik di Sukabumi itu kebanyakan mengimpor dari Cianjur dan daerah lainnya. Tapi sekarang kita mulai memupuk bibit-bibit pebatik," tuturnya.
Saat ini, dua produk motif batik yang sudah didaftarkan untuk mendapat HaKI itu telah dipasok ke Pemkot Sukabumi.
Wakil Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mengaku sudah meminta Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kota Sukabumi untuk mendorong pelaku ekonomi kreatif lainnya mendapatkan hak paten .
"Sebagai upaya mendorong inovasi," katanya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved