Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Gedung Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) adalah 'rumah penyuluh' untuk memecahkan tantangan dan kendala lapangan, sekaligus meningkatkan pengetahuan dan wawasan penyuluh melaksanakan tugas, fungsi dan peran BPP selaku Komando Strategis Pembangunan Pertanian (KostraTani) di kecamatan.
Guna mendukung hal itu, Kementerian Pertanian RI melaksanakan 'bedah kantor' BPP Patokbeusi di Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat sejak beberapa waktu lalu. Puncaknya pada Jumat (4/12) menyerahkan meubelair kantor kepada BPP Patokbeusi, meningkatkan kemampuan BPP mendampingi dan mengawal pelaku utama dan pelaku usaha tani di Kecamatan Patokbeusi.
Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi menegaskan dua langkah penting untuk memaksimalkan fungsi BPP Kostratani, dengan memperkuat sarana dan prasarana pendukung serta kapasitas dan kompetensi SDM BPP.
"Penguatan BPP Kostratani dalam fisik berupa bangunan sebagai rumah penyuluh di kecamatan. Sarana dan prasarana BPP, kita lengkapi fasilitas teknologi informasi atau IT. Mengapa IT? Fungsinya untuk komando dan pengelolaan kapasitas penyuluh," kata Dedi Nursyamsi tiap kali jumpa petani dan penyuluh via virtual meeting di Agriculture War Room [AWR] maupun saat di daerah.
Dedi Nursyamsi selaku Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) mengatakan pengungkit terbesar produksi pertanian adalah SDM yakni petani dan penyuluh termasuk petani milenial.
Menurutnya, hal itu sejalan dengan instruksi Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa penguatan BPP selaku KostraTani dilakukan menyeluruh tanpa terkecuali.
"Seluruh hal mengenai KostraTani harus diperkuat. Dari gedung, sarana prasarana dan SDM. Fungsi KostraTani harus maksimal, berarti penguatan pun harus dilakukan bersamaan. Jadi BPP sudah benar-benar siap saat ditransformasi menjadi Kostratani," kata Mentan Syahrul.
Dukungan Kementan pada BPP Patokbeusi dilaksanakan oleh Pusat Penyuluhan Pertanian BPPSDMP (Pusluhtan) pada Jumat (4/12). Kabid Kelembagaan dan Ketenagaan Penyuluhan (KKP) Pusluhtan BPPSDMP, I Wayan Ediana menyerahkan meubelair kepada Koordinator Penyuluh BPP Patokbeusi, N Lesmanah disaksikan Kasubbid Penyuluhan Dinas Pertanian Subang, Amas Suherman.
Kabid I Wayan Ediana menegaskan bahwa pihaknya melaksanakan instruksi dan arahan Kapusluh Leli Nuryati untuk mendukung kinerja penyuluh BPP Patokbeusi selaku KostraTani di Subang. Pasalnya, transformasi BPP menjadi KostraTani tidak hanya ditandai konektivitas ke AWR atau data pembangunan pertanian.
"Juga bagaimana membuat BPP sebagai rumah besar penyuluh menjadi 'markas bersama' para serdadu KostraTani agar lebih betah berkoordinasi, menyusun rencana dan diskusi mencari solusi yang dihadapi BPP," kata I Wayan Ediana.
Kasubbid Amas Suherman mewakili Kepala Dinas Pertanian Subang, Djadja Rohadamadja mengpresiasi dukungan Kementan pada kegiatan penyuluhan, khususnya di BPP Patokbeusi, dan hal serupa dapat pula dilakukan pada BPP lain di Kabupaten Subang.
"Terima kasih dan apresiasi pada Kementan yang senantiasa mendukung pertanian Subang. Tidak hanya pelatihan dan bimbingan teknis melalui KostraTani, juga bedah kantor BPP Patokbeusi seperti saat ini," katanya seperti dilansir Pusluhtan BPPSDMP.
Tampak hadir Kasubbid Kelembagaan Penyuluhan, Purnomojati Anggoroseto; Kasubbid Informasi dan Materi Penyuluhan, Septalina Pradini; Tim Sekretariat BPPSDMP dan Pusluhtan serta penyuluh BPP Patokbeusi di antaranya Shanti Agustriningsih, Lucky Lukman Ayah, Sandi Permana dan petugas POPT Linda Wahyudin.
Kabid Wayan menambahkan sarana fisik BPP Patokbeusi belum dimanfaatkan secara optimal padahal dibangun pada era kolonial Belanda, dan telah dilengkapi lahan percontohan tanaman di bagian belakang gedung BPP.
"Alhamdulillah, sekarang makin kerasan bekerja di BPP. Lebih bersih. Lebih nyaman. Terima kasih Kementan yang banyak membantu kami," kata Shanti Agustriningsih.(OL-13)
TENAGA Penyuluh Pertanian di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) sangatlah kurang.
KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, menggelar Pelatihan Vokasi PascaPanen dan Pengolahan Hasil Buah dan Sayuran.
Tujuan klasterisasi untuk mendorong pembentukan korporasi di tingkat kabupaten guna menaungi klaster-klaster komoditas pangan.
Kunjungan mahasiswa Polbangtan merupakan bagian dari upaya meningkatkan kualitas pendidikan serta pengembangan praktik pertanian modern.
Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi mengingatkan petani untuk mengembangkan produk olahan dari hasil pertanian, sehingga tidak lagi menjual produk mentah.
Langkah SIMURP sejalan arahan Mentan Andi Amran Sulaiman bahwa menjaga lingkungan juga sangat penting dilakukan dalam aktivitas pertanian.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved