Stok Melimpah Harga Beras Turun

TS/UL/YR/FL/N-4
24/3/2016 00:15
Stok Melimpah Harga Beras Turun
(ANTARA/Basri Marzuki)

SEJUMLAH daerah telah memasuki masa panen sehingga harga beras mulai turun rata-rata Rp500 hingga Rp1.000 per kg.

Selain melimpahnya pasokan, susutnya harga juga disebabkan penurunan kualitas beras dan mulainya pendistribusian beras untuk kesejahteraan rakyat (rastra).

Hal itu dikemukakan Luluk, 34, seorang pedagang beras di Pasar Kliwon, Temanggung, Jawa Tengah, kemarin.

"Beras medium sudah turun harga Rp500 per kg menjadi Rp9.500 per kg. Namun, untuk beras premium masih stabil Rp11.000 per kg," ujar Luluk.

Suroso, 54, seorang pedagang dan pengelola penggilingan padi di Desa Kedungumpul, Kecamatan Kandangan, mengatakan penurunan harga beras dimulai dari penggilingan padi, dengan rata-rata penurunan mencapai Rp1.000 per kg.

"Berasnya kurang bagus," ujar Suroso yang membeli gabah dengan harga Rp3.600-Rp3.800 per kg.

Di Indramayu, Jawa Barat, sebanyak 12 ribu hektare tanaman padi yang tersebar di Kecamatan Kroya, Gantar, Terisi, Cikedung, Gabuswetan, dan Haurgeulis sudah panen perdana.

Petani melepas gabah ke pedagang dengan harga tinggi Rp4.300-Rp4.500 per kg, melebihi harga pembelian pemerintah (HPP) yang hanya Rp3.700 per kg.

"Pembelinya tentu saja tengkulak yang datang langsung ke setiap desa yang tengah panen," ucap Wakil Ketua KTNA Indramayu, Sutatang, kemarin.

Saat ditemui secara terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementerian Pertanian Pending Dadih Permana menuding adanya skenario besar yang bertujuan menggagalkan penyerapan gabah dan beras oleh pemerintah.

"Ada upaya sistematis dari pedagang-pedagang besar yang sudah melepas dana mereka kepada penebas untuk menciptakan harga di lapangan dan ternyata petani dibayar di bawah HPP," katanya di Mataram, NTB, kemarin.

Dalam rangka menyukseskan penyerapan gabah dan beras, Kementan juga melibatkan tentara.

Bahkan, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Sumardi di Surabaya, Jatim, mengatakan jabatan sebagai taruhannya.

"Tapi sebelum saya dicopot, saya copot dulu Dandim yang gagal mencapai target swasembada," ujarnya.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya