Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Mendukung Kebaikan Berjalan di Komodo

(JL/N-2)
31/10/2020 04:50
Mendukung Kebaikan Berjalan di Komodo
(Kansas dan Tono, dua orang Pekerja Sarpras Pembangunan "Jurasik Park's di Pulau Rinca yang berada di atas Dump Truck saat dilewati seekor komodo, Kamis (22/10/2020).)

KOMODO mencegat dump truck. Gambar itu jadi viral setelah berbagai bumbu ditambahkan.

Adapun fakta yang terungkap dari para saksi mata, truk yang tengah mengangkut material untuk pembangunan sarana dan prasarana di Pulau Rinca itu berhenti karena mogok. Lalu ada komodo melintas di depannya karena jalan itu memang merupakan jalur yang sehari-hari dilewati reptil purba tersebut.

Fakta itulah yang membuat para kader konservasi di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, sepakat meminta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melanjutkan pembangunan sarana dan prasarana. Dalam pertemuan yang dihadiri Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Wiratno, mereka sepakat melanjutkan pembangunan fasilitas wisata dengan mengedepankan pelestarian alam dan komodo.

"Saya mendukung pembangunan dengan catatan harus menjaga kelestarian lingkungan dan komodo," kata Sipri Jemalur, pemerhati lingkungan.

Dia menambahkan, pembangunan sarana dan prasana berlangsung di zona pemanfaatan, bukan zona inti. Pembagian zona sudah melalui kajian ilmiah sehingga validitasnya tidak perlu diragukan lagi.

Pembangunan sarana-prasarana di kawasan Pulau Komodo, lanjutnya, ialah upaya pemerintah mempercepat perkembangan dan kemajuan pariwisata di wilayah yang sudah ditetapkan menjadi pariwisata superpremium itu. "Kami berharap pembangunan tetap berjalan sesuai harapan semua pihak."

Fery Adu, kader konservasi, juga sepakat pelintiran dump truck dan komodo di media sosial tidak boleh membuat pihak terkait terkecoh.

"Pro dan kontra itu dinamika demokrasi. Kami mendukung pemerintah karena apa yang dilakukan sudah melalui kajian dengan tujuan utama pelestarian lingkungan, yang akhirnya akan berdampak pada kemaslahatan banyak orang," bebernya.

Dirjen Wiratno menegaskan kembali bahwa sebelum membangun dalam kawasan zona pemanfaatan, Kementerian LHK telah melakukan kajian ilmiah. "Demi pelestarian yang berkelanjutan berbasis konservasi."

Kesejahteraan warga di kawasan Taman Nasional Komodo, lanjutnya, menjadi perhatian khusus. "Soal ketersediaan air bersih, listrik, sarana pendidikan, kesehatan, dan dermaga jetty demi kelancaran distribusi guna mengangkat perekonomian warga." (JL/N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya