Bandar Besar secara Masif Masuk Indonesia

Hendri Kremer
21/3/2016 00:30
Bandar Besar secara Masif Masuk Indonesia
(MI/HENRI KREMER)

BANDAR narkoba internasional berusaha secara masif memasuki kawasan Indonesia.

Oleh karena itu, aparat harus membuat strategi untuk menangani arus masuk narkoba.

"Untuk menghadapi hal itu, kami menerapkan sejumlah strategi, tentunya bekerja sama dengan dengan sejumlah instansi terkait," kata Kepala Bidang Penindakan dan Pengawasan (Kabid P2) Kantor Pelayanan Umum (KPU) Bea dan Cukai Tipe B Batam Akhiyat Mujayin di Tanjungpinang, kemarin.

Dia menjabarkan, sepanjang Februari 2016, ada 18 kasus penindakan penyelundupan narkotika, psikotropika, dan prekursor.

Barang bukti yang disita, yaitu 5.561 gram methamphetamine, 20 butir MDMA, 2.140 butir ekstasi, dan 548 butir happy five.

Dia mengatakan upaya penyelundupan itu diungkap berkat kejelian petugas KPU BC Batam yang berkoordinasi dengan berbagai instansi, seperti Imigrasi, kepolisian, Badan Narkotika Nasional (BNN), dan kejaksaan yang tergabung dalam joint operation.

Kepala Kanwil Ditjen Bea dan Cukai Khusus Kepri R Evy Suhartantyo menceritakan efektivitas joint operation oleh Narcotics Customs Team (NCT) dalam pemberantasan narkoba itu antara lain terlihat dengan penggagalan upaya memasukkan narkoba dari Pelabuhan Stulang Laut, Malaysia ke Surabaya, Jawa Timur, melalui Batam pada bulan ini.

Terduga penyelundup narkoba itu ialah satu keluarga yang terdiri dari lima orang.

Penangkapan dengan barang bukti 2.850 gram sabu-sabu itu merupakan hasil operasi gabungan Bea dan Cukai Tanjung Balaikarimun, BC Batam, dan Polres Tanjung Pinang.

"Operasi gabungan tersebut berhasil. Koordinasi yang baik di antara kami menjadikan penangkapan tersebut berhasil. Hal ini sangat positif dan akan menjadi pelajaran berharga bagi kami di lapangan," kata Evy.

Evy menambahkan, pihak BC tidak akan memberi toleransi dalam memerangi upaya penyelundupan narkoba.

"Kami tidak main-main dengan barang haram tersebut. Petugas di lapangan juga sudah kami wanti-wanti agar tegas menghadapi narkotika. Perang terhadap narkotika sebenarnya sudah kami lakukan sejak beberapa tahun lalu, hal ini terlihat dari banyaknya tangkapan yang kami dapatkan," tegasnya.

Modus

Kepala Kantor Pelayanan Utama BC Batam Noegroho Wahyu Widodo mengungkapkan upaya menyelundupkan narkoba ke Batam dilakukan dengan berbagai cara.

Seperti pada Jumat (18/3), seorang penumpang MV Mirangga Alpha yang berangkat dari Pelabuhan Stulang Laut Malaysia berinisial MA, 36, ditangkap karena dicurigai membawa narkoba.

Berdasarkan cek fisik dan barang bawaan MA, tidak ditemukan narkoba.

Setelah melalui pemeriksaan rontgen, petugas mendapati sesuatu yang mencurigakan di anus MA.

Ternyata, narkoba itu berusaha diselundupkan ke Indonesia dengan cara dimasukkan ke anus MA.

Dia menambahkan, selama Februari, BC Batam menindak 36 upaya penyelundupan yang terdiri dari 18 terkait narkotika, 15 berkategori barang kena cukai, dan 3 kasus penyelundupan telepon seluler (ponsel).

"Penangkapan yang kami lakukan hingga Maret 2016 masih didominasi kasus narkoba. Perintah Presiden Joko Widodo yang menyatakan Indonesia dalam kondisi darurat narkoba kami tanggapi serius. Seluruh tim kami persiapkan," kata dia.

Kabag Humas Badan Narkotika Nasional (BNN) Kombes Slamet Pribadi mengatakan peredaran narkoba yang kian masif tak dimungkiri sudah masuk kalangan pejabat daerah.

Hal tersebut tentunya menjadi perhatian BNN untuk terus melakukan pendalaman. (Mal/N-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya