DPRD Bandung Dukung Kolam Retensi

Tim/N-1
17/3/2016 01:30
DPRD Bandung Dukung Kolam Retensi
(ANTARA/NOVRIAN ARBI)

BANJIR di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, merupakan persoalan klasik dan selalu terjadi di saat musim penghujan.

Oleh karena itu, langkah Pemerintah Provinsi Jabar membangun kolam retensi di Cieunteung bisa menjadi salah satu solusi mengatasi banjir.

Ketua F-PDIP DPRD Jabar Waras Wasisto di Bandung, Rabu (16/3), menyatakan dukungan terhadap rencana pemprov membangun kolam retensi.

"Banjir itu tiap tahun terjadi di Kabupaten Bandung. Sehingga, sepanjang konsep preventif untuk menampung debit air, kami akan dorong," katanya.

Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengungkapkan rencana pembangunan kolam retensi kepada Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Selasa (15/3).

Warga Kabupaten Bandung yang menjadi korban banjir akibat luapan Sungai Citarum pada Minggu (13/3) hingga Selasa (15/3), belum bisa tenang.

Ketinggian air kembali memasuki perumahan warga, kemarin.

Meski tidak separah sebelumnya, banjir kembali menutup ruas jalan penghubung antara Kecamatan Bale Endah dan Dayeuhkolot.

Relawan Rumah Zakat (RZ) melakukan assessment di 29 titik banjir Kabupaten Bandung, Selasa (15/3).

Hal itu dilakukan untuk memudahkan penyaluran bantuan bagi korban banjir setelah mereka menjadi bagian dari tim evakuasi.

"Assessment dilakukan untuk mengetahui situasi dan kondisi terkini di lapangan. Setelah data assessment didapatkan, baru kami bisa menentukan tindakan. Kami bekerja berdasarkan hasil assessment sehingga tepat sasaran," papar Koordinator Lapangan Relawan RZ Padirman di Bandung, Rabu (16/3).

Sejak status tanggap siaga bencana banjir di Kabupaten Bandung ditetapkan, relawan dari berbagai instansi maupun dari pemerintah daerah terus melakukan optimalisasi assessment.

Adapun lembaga lain yang turut melakukan assessment bersama RZ ialah dari BPBD, Basarnas, Tagana, dinas kesehatan, TNI, serta lembaga sosial lainnya.

Saat ini, pengungsi berada di 25 titik wilayah. Total jumlah pengungsi hingga Selasa (15/3) ialah 2.850 kepala keluarga atau 10.378 jiwa.

Mereka antara lain tersebar di empat titik pengungsian, yaitu di Masjid Almustafa Dayeuhkolot, Puskesmas Dayeuhkolot, Kantor Polsek Dayeuhkolot, dan Kepala Desa Dayeuhkolot.

Saat ini, kebutuhan pascabanjir yang dibutuhkan ialah perkakas dapur serta alat kebersihan berupa sekop, cangkul, sapu, pompa air, selang, dan gerobak untuk membersihkan lumpur sisa-sisa banjir.

"Bagi yang mau menyalurkan bantuan, bisa melalui Posko Bersama RZ di Jalan Adipati Kertamanah No 1 Bale Endah, Kabupaten Bandung," ujar Komite Relawan Nusantara Surianto.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya