Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
BADAN Narkotika Nasional (BNN) menyayangkan sikap petugas Lembaga Pemasyarakatan (LP) Doyo, Kabupaten Jayapura yang mencoba menghalangi upaya BNN Papua serta Polda Papua melakukan razia di dalam LP tersebut. Apalagi, terjadi insiden perlawanan dari warga binaan di LP tersebut.
Kabag Humas BNN, Kombes Slamet Pribadi mengatakan, kejadian tersebut menunjukan petugas LP Doyo tidak mentaati instruksi Menteri Hukum dan HAM yang mempersilahkan jika ada upaya penindakan di dalam LP oleh petugas BNN maupun kepolisian.
"Pak Budi Waseso (Kepala BNN) sudah memperingatkan semua jajarannya, Termasuk Menkum dan HAM juga sudah menyampaikan, welcome mana kala ada penegakan hukum (di LP). Kalau ada penghalangan merema tidak mentaati Menteri (Menkum dan HAM)," kata Slamet saat ditemui di ruangannya, Kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur.
Menurutnya, jika memang pihak LP Doyo merasa keberatan akan dilakukan operasi oleh BNN atau Polda Papua, itu bisa dilakukan dengan cara hukum.
"Kalau memang keberatan (ada operasi) harus dengan cara hukum, misalnya saya keberatan, dengaan surat tertulis, kalau itu diketahui (akan ada operasi),"
Menurutnya, apa yang dilakukan BNN sudah melalui prosedur. "Prosedur kan sudha ada komunikasi, meskipun diawali dengan sosialisasi. Petugas itu jika akan melakukam tes urine itu random waktu, random tempat dan random orang," jelasnya
Sementara itu, Kepala LP Doyo, Kabupaten Jayapura, Nirhono Jatmokoadi membantah jika pihakya melakukan penghalangan petugas BNN Papua dan Polda Papua. Menurutnya, insiden tersebut lantaran adanya kesalahan komunikasi.
Menurutnya, saat itu, kondisi di LP tidak memungkinkan untuk dilakukan operasi oleh petugas BNN Papua dan Polda Papua.
"Kejadian siang hari. Warga binaan saat dikumpulkan mereka tidak mengenal petugas BNN yang datang itu, mereka taunya BNN itu dari bidang rehabilitasi karena sudah biasa datang, karena itu ada penolakan. Jadi ini miskomunikasi saja,"
Ia melanjutkan, warga binaan kemudian melakukan perlawanan dengan melempari petugas BNN dan polisi dengan batu. Bahkan diantaranya asa yang memukul petugas.
"Bahkan kaki saya cedera, saat itu teman-teman BNN diteriaki dilempari, dipukuli kemudian mereka (BNN dan polda) melarikan diri ke depan (LP). Ada salah satu teman BNN jatuh akhirnya saya halang-halangi, lalu mungkin posisi kaki tidak bagus akhirnya kepleset dsn cedera kaki kanan saya sampai sekarang ini,"
Nirhono melanjutkan, pasca insiden itu pihaknya sudah bertemu dengan BNN Papua dan Polda Papua. "Kami sudah koordinasi memang dengan BNN atau polda, ya mungkin salah strategi atau apa. Pada dasarnya kami kooperatif," ujarnya.
Ihwal adanya petugas sipir dari LP Doyo yang terlibat dan ditangkap Polda Papua, Nirhono membenarkan. Menurutnya, petugas sipir itu tertangkap tangan membawa narkoba.
"Iya betul (ada penangkapan), cuma jumlahnya dan perannya sejauhmana mungkin dari kepolisian yang tahu. tertangkap tangannya sebelum kejadian itu (keributan di LP). Kami kooperatif kok dengan teman BNN dan Polda kalau ada yang terlibat silahkan diproses hukum," ucapnya
Senada, Kasubdit Komunikasi Dirjen Pas Kemenkumham, Akbar Hadi mengatakan, insiden tersebut terjadi memang ada miskomunikasi saat operasi tersebut.
"Kami dari Dirjen Pas, baik di pusat maupun wilayah, bersinergi mendukung pemberantasan narkoba. Jika ada pelanggaran dari warga binaan dan sanksi tegas. Tapi alangkah baiknya sebelum dilakukan operasi adanya koordinasi, karena kondiso di dalam LP berbeda dengan di luar LP,"
Sebelumnya diberitakan, pada 18 Februari lalu. BNN Papua bersama Direktorat Narkoba Polda Papua yang seyogyanya menggelar razia di Lapas itu akhirnya gagal karena ulah kepala LP Doyo.
Skenario yang dirancang dilakukan secara tiba-tiba itu Kepala LP justru memberitahukan kepada penghuni LP bahwa polisi akan melakukan razia. Mendengar informasi dari kalapas, spontan para narapidana langsung mengamuk hingga terjadi keributan.
"Apalagi sebelumnya sudah ada informasi tentang datangnya paket jenis sabu sekitar 50 gram," tegas Kepala BNN Papua, Jackson Lapolonga.
Walaupun gagal melakukan razia namun tim gabungan berhasil menangkap YK, sipir yang menjadi kurir narkoba. Saat ini YK masih ditahan di Polda Papua bersama barang bukti berupa 16 paket sabu yang sudah dikemas di dalam bungkus rokok. (OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved