Yogya Pertahankan Sawah Kota

AU/PO/PT/UL/T-1
11/3/2016 04:35
Yogya Pertahankan Sawah Kota
(MI/BENNY BASTIANDY)

PEMERINTAH Kota Yogyakarta bertekad mempertahankan luasan sawah yang masih tersisa di wilayah Kota Pelajar itu.

Saat ini, luasan sawah yang tersisa di kota itu tinggal 56 ha yang tersebar di Kecamatan Kotagede, Mantrijeron, Mergangsan, Tegalrejo, serta Umbulharjo.

Wilayah Kecamatan Umbulharjo termasuk yang paling kuat mempertahankan sawah kota dan hingga kini masih tersedia 29,89 ha.

"Kami bertekad luasan itu tidak akan berkurang, tapi untuk menambah rasanya juga tidak mungkin," papar Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti di sela-sela panen raya padi di Kelurahan Sorosutan, Kecamatan Umbulharjo, Kamis (10/3).

Keberadaan sawah di Kota Yogyakarta sangat penting untuk mendukung ketahanan pangan, termasuk untuk tujuan yang lebih luas, seperti meningkatkan ekonomi masyarakat, menjaga budaya, dan mendukung perkembangan industri pariwisata.

Pemerintah, janji Haryadi, akan memberikan bantuan kepada masyarakat atau petani yang memiliki sawah.

Bantuan dapat diwujudkan dalam bentuk pengurangan besaran ketetapan pajak bumi dan bangunan.

Sementara itu, bila di sebagian besar wilayah Indonesia sedang mengalami musim hujan, di Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, justru terjadi krisis air.

Setidaknya 310 ha areal persawahan gagal panen karena tanaman kekurangan air.

Rinciannya, di Desa Oelnasi sekitar 100 ha dan Desa Oelpuah seluas 210 ha.

"Krisis air terjadi karena hujan tidak turun selama berbulan-bulan," kata Koordinator Petugas Penyuluh Pertanian Kupang Tengah Maria O Bua, kemarin.

Karena kemarau panjang, persediaan air Bendungan Tilong di Desa Oelnasi yang selama ini menyuplai air ke persawahan juga sangat jauh berkurang dan tidak bisa lagi dialirkan ke persawahan.

Krisis air membuat petani meninggalkan kampung untuk mencari pekerjaan di desa lain.

Mereka umumnya pergi ke Desa Noelbaki dan Mata Air untuk menggarap persawahan.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya