Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
TENAGA kesehatan rawan terinfeksi virus korona atau Covid-19. Karenanya di masa pandemi seperti ini, alat pelindung diri (APD) menjadi barang yang penting digunakan oleh tim medis atau tenaga kesehatan (nakes) di rumah sakit yang menjadi rujukan penangan pasien Covid-19.
Hal itu diungkapkan Direktur Utama RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo Makassar, Dr Khalid Saleh, Kamis (2/7), saat menerima bantuan APD dan obat-obatan serta vitamin dari Dompet Kemanusiaan Media Group di lantai dua Gedung Private Care Centre RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar, sebanhaj 5.680 unit.
Selain RSUP Dr Wahidin, ada sembilan rumah sakit lainnya di Sulawesi Selatan, yang juga mendapat bantuan APD. Tujuh lainnya di Makassar, yaitu RSAL Jala Amari, RSUD Sayang Rakyat RS Ibnu Sina, RSKD Dadi Makassar, RSAUD dr Doddy Sarjoto, RS dr Tajuddin Chalid dan Rs TK II Pelamonia. Serta dua lainya, RSUD Gowa dan RSUD Massenrempulu Enrekang.
Adapun jenis APD yang dibagikan berupa hazmat poly, masker KN95, goggles, face shield, boots, obgym gloves, nurse cap, apron plastik, shoe cover, dan surgical gown, yang totalnya sebanyak 18.180 unit, yang dibagi sesuai kebutuhan rumah sakit.
"Kami berterima kasih atas bantuan dari Media Group ini, karena ini alat vital dalam penanganan Covid-19 di rumah sakit. Terlebih adanya nakes yang terinfeksi Covid-19, padahal dia bukan yang memberi pelayanan langsung. Jadi memang perlu kehati-hatian dalam melayani, dan APD sangat membantu perawat kami sebagai benteng," jelas Khalid Saleh
Ia juga menjelaskan, mengapa APD sangat penting pada penanganan Covid-19, karena menurut Khalid Saleh, ada satu prinsip pada penanganan bencana, yaitu aman dulu penolong, baru yang ditolong.
"Sehingga APD menjadi barrier untuk menahan Covid ini. Jadi antisipasi penularan selain SDM siap, APD juga harus lengkap. Terima kasih media grup," jelasnya.
Di tempat yang sama, Kepala Satgas Penanganan Covid-19 sekaligus Direktur Teknis dan Operasioanal RSUP Dr Wahidi Sudirohisodo Makassar Mansyur Arief menambahkan, kebutuhan APD RSUP Dr Wahidin, dikatakan cukup juga tidak, sehingga setiap hari mereka mengatur APD yang aman dipakai nakes di sana.
"Sehari itu kita butuh 250 hingga 300 APD, yang dibagi untuk dua area. Yaitu untuk nakes yang bersentuhan langsung dengan pasien positif Covid-19 dan nakes yang di luar, yang tidak melayani Covid. Tapi itu juga rawan, mengingat banyaknya kasus tanpa gejala. Sehingga semua nakes harus dibentengi dengan APD," tukasnya.
baca juga: Pertambangan Sumbang Kasus Baru Covid-19 di Maluku Utara
Karena dari data yang ia pegang, jumlah tenaga medis atau kesehatan yang terinfeksi virus korona itu, sudah mencapi angka 75 orang. "Itu termasuk mereka yang tidak melayani Covid ikut terkontaminasi. Tapi sekitar 80 persen sudah sembuh. Makanya APD ini sangat membantu," tutup Mansyur. (OL-3)
KERJA keras Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di Sumatra Utara mendapat dukungan Temasek Foundation Singapore
Adanya tambahan dana pilkada seharusnya protokol kesehatan ditingkatkan agar tidak terjadi peningkatan pasien covid-19.
Penggalangan dana telah dimulai sejak 29 April 2020, dan berhasil mengumpulkan dana sebanyak Rp310.662.352. Dana tersebut disalurkan dalam bentuk 10.000 masker kain dan 500 set APD lengkap.
RUMAH Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soekardjo Kota Tasikmalaya, meminta dana insentif covid-19 bagi para petugas instalasi pemulasaraan jenazah segera dicairkan oleh Kementerian Kesehatan.
Kegiatan tersebut berupa pembagian bantuan alat pelindung diri (APD) di fasilitas umum terutama sekolah dan tempat keramaian lainnya yang ramai dikunjungi masyarakat.
Kegiatan yang diselanggarakan daring (online) ini dihadiri sebanyak 42 Pusat Layanan Kecelakaan Kerja (PLKK) binaan Kantor Cabang Jakarta Menara Jamsostek.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved