Tutup Lokalisasi, Kutai Contoh Risma bukan Ahok

Intan Fauzi
27/2/2016 16:52
Tutup Lokalisasi, Kutai Contoh Risma bukan Ahok
(ANTARA/Rosa Panggabean)

KABUPATEN Kutai Kartanegara memiliki 12 lokalisasi prostitusi. Jumlah tersebut terbilang banyak.

Bupati Kutai Kartanegara, Rita Widyasari, berencana untuk menutup semua lokalisasi tersebut. Bersamaan pula dengan program pemerintah untuk wujudkan Indonesia Bebas Lokalisasi 2019.

Dalam menutup lokalisasi, Rita ingin mengikuti cara yang dilakukan oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat menutup lokalisasi Dolly. Bukan mencontohi Ahok dalam menutup Kalijodo. "Saya akan contoh Ibu Risma," kata Rita saat Pencanangan Tahapan Penutupan Lokalisasi KM 10 Loa Janan, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Sabtu (27/2).

Rita melihat, Risma melakukan pendekatan yang tepat pada eks pekerja seks komersial. "Kami butuh pendekatan sosial, penyuluhan dan pembinaan agar tak lepas gitu saja," ujar Rita.

Misal dalam tahapan penutupan lokalisasi KM 10 Loa Janan, Rita tidak akan langsung lakukan penutupan. Pemkab Kutai Kartanegara akan melakukan pendekatan dulu.

Rita mengungkapkan, lokalisasi KM 10 berbeda dengan lokalisasi Kalijodo. Di lokalisasi KM 10, tanah merupakan milik warga itu sendiri. Tapi, kata Rita, sejauh ini tidak ada perlawanan dari muncikari, PSK, dan masyarakat setempat untuk penutupan lokalisasi.

"Kita harus bertindak tegas tapi tetap dengan kasih sayang terhadap manusia," ungkap Rita.

Masyarakat KM 10 Loa Janan tidak akan diminta untuk pindah dari lokasi tersebut. "Boleh mereka usaha tapi jangan prostirusi," tegas Rita.

Kalimantan Timur saat ini menempati posisi pertama dengan titik lokalisasi terbanyak. Kaltim memiliki 35 titik lokalisasi. (x-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gaudens
Berita Lainnya