Bulog Banyumas belum Serap Gabah

LD/UL/FL/AD/PO/HK/AU/DY/BB/JS/N-2
27/2/2016 03:05
Bulog Banyumas belum Serap Gabah
(ANTARA/Syaiful Arif)

BULOG Subdivre Banyumas, Jawa Tengah, belum bisa menyerap gabah kering panen (GKP) dan beras dari petani.

Hal itu disebabkan harga jual lebih tinggi ketimbang harga pembelian pemerintah (HPP).

"Harga GKP memang terus turun, tetapi mitra Bulog belum membeli karena HPP dipatok Rp3.700 per kg untuk GKP," kata Humas Bulog Banyumas M Priyono di Purwokerto, Jumat (26/2).

Jika harga telah sesuai dengan HPP, dia memastikan Bulog pasti langsung melakukan pembelian.

Apalagi, Bulog Banyumas telah menggandeng 55 mitra guna menggapai target penyerapan 85 ribu ton.

Berdasarkan pemantauan di Kecamatan Kebasen, Banyumas, dalam dua pekan ini harga gabah mulai menurun dari Rp4.000 per kg menjadi sekitar Rp3.800 per kg.

Harga beras, lanjut Priyono, juga menurun dari kisaran Rp8.000 hingga Rp8.200 per kg menjadi Rp7.800 per kg.

"Lagi-lagi, Bulog belum dapat menyerap karena HPP untuk beras adalah Rp7.300 per kg. Karena masih di atas HPP, Bulog belum bisa membeli," ujar Priyono.

Bulog Subdivisi Cirebon juga belum mulai menyerap gabah milik petani.

Diperkirakan, Bulog mulai menyerap pada musim panen di April hingga Mei.

"Saat ini memang kami belum melakukan pengadaan," kata Wakil Kepala Subdivisi Cirebon Sumarna.

Banjir yang terjadi di sejumlah wilayah di Jawa Timur diyakini tidak memengaruhi target produksi padi secara keseluruhan.

Kepala Dinas Pertanian Jawa Timur Wibowo Eko Putro, di Surabaya, menjelaskan, hingga minggu kedua Februari, tanaman puso di Jatim hanya 3.336 hektare dari total 1,2 juta hektare tanaman padi, alias tidak sampai 1%.

Anggota Komisi IV DPR Siti Hediati Soeharto mendesak polisi membongkar sindikat pengedaran insektisida kedaluwarsa di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Putri mendiang Presiden pertama RI Soeharto itu menambahkan insektisida kedaluwarsa tidak dapat membunuh hama wereng.

"Ini namanya penyelewengan dan harus dibongkar. Ngapain insektisida yang kedaluwarsa disimpan di gudang? Yang baru dikemanakan?" ucapnya.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya