Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BALAI Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau menyesalkan kembali terjadinya konflik antara masyarakat dengan buaya muara (Crocodylus porosus) di Desa Teluk Lanus, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, Riau, Minggu (26/4). Dalam peristiwa itu, seorang nelayan tewas dimangsa buaya.
"Terkait konflik satwa buaya muara dan manusia yang terjadi di Desa Teluk pada Senin (27/4), Balai Besar KSDA Riau menyampaikan keprihatinan mendalam dan turut berduka cita atas meninggalnya Safri, nelayan warga Desa Insit, Kecamatan Tebingtinggi Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau. Balai Besar KSDA Riau juga sangat menyayangkan terbunuhnya satu ekor buaya muara yang dilindungi," kata Kepala BBKSDA Riau Suharyono di Pekanbaru, Selasa (28/4).
Ia mengatakan, pihaknya baru menerima informasi adanya warga yang dimangsa buaya Senin (27/4) pagi sedangkan kejadian terjadi pada Minggu (26/4) malam. Korban Syafri adalah nelayan dari Selat Panjang, Kabupaten Kepulauan Meranti.
"Kemungkinan almarhum tidak mengetahui bahwa daerah tersebut adalah habitat buaya muara. Lokasi kejadian berada di Desa Teluk Lanus, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak. Akses ke lokasi menggunakan transportasi speed boat dengan jarak tempuh sekitar 8 jam," jelasnya.
Sekitar Juni 2019, jelas Suharyono, BBKSDA Riau telah menurunkan tim ke lokasi setelah terjadi konflik serupa di Teluk Lakar dan melakukan koordinasi dengan pihak Kecamatan Sungai Apit dan Polsek setempat. Saat itu telah dilakukan sosialisasi terhadap masyarakat sekitar tentang habitat buaya muara.
Suharyono mengungkapkan, untuk selanjutnya BBKSDA Riau akan kembali melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan akan dilakukan survei, monitoring keberadaan buaya muara. "Ini untuk memetakan kantong kantong habitat buaya di Riau," jelasnya. (R-1)
Penyelenggaraan Upacara Bendera HUT ke-79 Kemerdekaan RI mendatang di Nusantara akan menjadi momentum penting.
Sebanyak 100 peserta dari Hipapi Indonesia dari seluruh Indonesia diberikan edukasi tentang adat dan budaya pernikahan, khususnya di Jawa.
Alila Solo kembali menghadirkan acara kuliner istimewa bertajuk “Sate Nusantara Festival” yang akan berlangsung di Epice Restaurant.
Kolaborasi ini tidak hanya bertujuan meningkatkan nilai estetika produk, tetapi juga membantu seniman lokal untuk lebih dikenal.
Indonesia, dengan kekayaan budaya dan alamnya, menawarkan berbagai kuliner lezat, termasuk minuman tradisional yang menggugah selera.
Pembangunan IKN Nusantara bisa dijadikan momentum revitalisasi gerakan koperasi. Ratusan ribu ASN terpelajar ini bisa didorong membentuk ribuan Koperasi ASN.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved