Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
PEGIAT dan pecinta budaya serta seni tradisional di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, diberikan kesempatan leluasa untuk berekspresi. Pemkab setempat mendukung penyelenggaraan Lamongan Art (Gelar Seni dan Budaya) untuk dilakukan dua kali dalam setahun. Hal ini untuk melestarikan seni dan budaya, sekaligus mempertahankan kualitas berkebudayaan.
Hal tersebut disampaikan Bupati Lamongan Fadeli saat membuka Lamongan Art 2019 di Alun-Alun Lamongan, Kamis (17/10) malam.
"Selama ini acara seperti ini (Lamongan Art) hanya dilakukan sekali dalam setahun," ujar Fadeli.
Padahal di Lamongan ini, kata dia, banyak insan seni, penggemar budaya dan seni tradisional. Ia pun berharap agar bisa digelar dua kali dalam setahun.
Dalam kesempatan itu, Fadeli juga mengajak jajarannya yakni sekretaris daerah, Bappeda dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan untuk mendukung harapan tersebut melalui penambahan anggarannya.
"Tidak harus dilakukan di satu tempat, alun-alun saja. Tapi Lamongan Art bisa dilaksanakan di berbagai tempat di Lamongan. Karena selain untuk melestarikan seni dan budaya, juga untuk mempertahankan kualitas dan kuantitasnya," ungkapnya.
Baca juga: 14 Kecamatan di Lamongan Krisis Air Bersih
Fadeli menambahkan berbagai seni khas Lamongan telah berprestasi, tak hanya di tingkat regional tapi juga nasional. Bahkan, sebelumnya Tari Boran ditampilkan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
Lamongan Art yang digelar oleh Dewan Kesenian Lamongan (DKL) akan berlangsung selama tiga hari, yakni dari tanggal 17 sampai dengan 19 Oktober 2019.
Ketua DKL Chairil Anwar mengungkapkan Lamongan Art diawali dengan lomba menggambar dan mewarnai tingkat TK dan SD di pagi hari dan beberapa pameran kesenian dan lomba kesenian untuk tiga hari mendatang.
Saat pembukaan, ditampilkan 10 festival jaranan dari 10 kecamatan. Di tempat yang sama juga dihadirkan karya lukis dari seniman Lamongan.(OL-5)
Akses terhadap seni masih belum menyeluruh dan mayoritas masyarakat Indonesia masih memandang rendah terhadap bidang ini.
Dewi Motik Pramono meluncurkan buku inspiratif yang menceritakan perjalanan hidupnya
Selama kunjungan ke Burkina Faso pada 2017, Presiden Prancis Emmanuel Macron berjanji untuk mengembalikan ‘warisan’ Afrika ini dalam waktu lima tahun.
Upaya untuk menghidupkan kembali karya seni patung dilakukan pameran seni Art Jakarta Gardens 2024
KESENIAN tradisional seperti tari, musik, teater, dan tradisi lisan merupakan salah satu kekayaan budaya yang dimiliki setiap daerah di Indonesia.
#BergerakDenganBATIK Dance Challenge mengajak generasi muda untuk BATIK (Berani Angkat Tradisi Indonesia Kita) dengan mengikuti gerakan dance dari Brandon De Angelo di TikTok.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved