Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Korban Wamena Pindah Sekolah

MI
16/10/2019 02:00
Korban Wamena Pindah Sekolah
Pengungsi Wamena(ANTARA)

DELAPAN pelajar korban kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, melanjutkan sekolah di daerah asal orangtua mereka di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat. Tujuh di antara mereka pindah permanen, satu lainnya hanya sementara.

Kedelapan pelajar tersebut kini bersekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Sutera, SMPN 1 Painan, SMPN 1 Bayang, dan SD 10 Painan Timur. "Hingga saat ini sudah delapan pelajar yang datang langsung ke kami maupun ke sekolah. Semuanya kami akomodasi," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pesisir Selatan Suhendri, kemarin.

Menurutnya, meski di antara pelajar itu belum memiliki syarat pindah sekolah secara lengkap, semuanya tetap diakomodasi sesuai dengan instruksi kepala daerah setempat. "Bupati Hendrajoni beberapa kali menekankan untuk mepermudah pelayanan bagi para korban, dan itu kami laksanakan," ujarnya.

Berbagai dokumen yang belum lengkap akan dilengkapi secara bertahap oleh wali murid bersangkutan. Mereka rata-rata tidak memiliki surat pindah, rapor, dan ijazah.

Berdasarkan catatan Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, jumlah perantau di Wamena yang telah kembali ke Pesisir Selatan tercatat 513 orang. Sebanyak 243 di antara mereka berada di Kecamatan Bayang Utara, 163 di Bayang, 18 di IV Jurai, 12 di Batang Kapas, 24 di Sutera, dan 53 di Lengayang.

Sementara itu, sebanyak 115 warga Poso, Sulawesi Tengah, yang merantau ke Wamena menjadi pengungsi di Jayapura, Papua, akibat konflik di Wamena. Sebagian pengungsi tersebut memilih kembali ke kampung halaman di Poso dan 15 orang di antara mereka tiba pada pekan pertama Oktober. Kedatangan para perantau dijemput tim yang dipimpin Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Poso Okto Lebang.

Okto kembali menjemput 17 warga yang tiba di Pelabuhan Makassar pada Senin (14/10) malam dengan menggunakan Kapal Motor (KM) Sinabung milik PT Pelni. Setelah turun dari kapal di Terminal Penumpang Anging Mammiri, para pengungsi kemudian dibawa ke tempat penampungan sementara untuk beristirahat. Mereka juga didata, melakukan pemeriksaan kesehatan, dan diberi makanan. Perjalanan menuju Poso dilanjutkan kemarin dengan menggunakan bus. (YH/MT/N-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya