Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SEJUMLAH warga yang tempat tinggalnya jauh dari Gunung Tangkuban Parahu mengaku menghirup bau gas sulfur atau belerang yang berasal dari aktivitas gunung tersebut pada Rabu (11/9) petang.
Bau gas dilaporkan tercium hingga ke wilayah Cimahi dan Padalarang yang jaraknya sekitar 25 kilometer dari puncak Kawah Ratu Tangkuban Parahu yang kini mengalami erupsi. Pusat Vulkanologi, Mitigasi Bencana dan Geologi (PVMBG) menjelaskan, bau belerang dari Gunung Tangkuban Perahu diperkirakan akibat tiupan angin kencang ke arah Selatan-Baratdaya atau sekitar wilayah Cimahi dan Bandung Barat.
"Berdasarkan analisis data pemantauan tersebut, dapat disimpulkan bahwa terhirupnya gas pada jarak yang relatif jauh dimungkinkan karena tiupan angin yang cukup kencang," ungkap Kepala PVMBG, Kasbani melalui keterangan pers, Kamis (12/9).
Dia menerangkan, pihaknya langsung bergerak mengecek lapangan dengan melakukan pengukuran gas di sekitar Kawah Ratu Tangkuban Parahu begitu menerima informasi dan laporan dari warga.
"Hasil pengukuran menunjukkan belum adanya indikasi peningkatan konsentrasi gas CO2, SO2 yang signifikan," katanya.
Hasil pengamatan petugas di bibir kawah pukul 21.30 WIB, Kasbani menjelaskan, teramati asap dengan konsentrasi sedang hingga tebal setinggi 180 meter di atas permukaan kawah. Kolom erupsi tidak teramati tetapi tercium bau belerang yang cukup menyengat disertai suara gemuruh dengan intensitas sedang.
"Hasil pengamatan gas dengan drager terukur kobsentrasi CO2 : 0,020 vol persen dan SO2 : 4,6 ppm. Konsentrasi gas-gas tersebut masih relatif lebih kecil dari hasil pengukuran sebelumnya yaitu pada 1 Agustus 2019," bebernya.
Selain itu, pemantauan suhu kawah belum menunjukkan adanya peningkatan, amplitudo tremor yang terekam dominan sekitar 25 milimeter. Saat ini, status Tangkuban Parahu masih berada di Level II waspada dengan rekomendasi jarak bahaya di dalam radius 1,5 km dari kawah.
baca juga: PDIP Lepas Kursi Ketua DPRD di Tujuh Daerah Pantura Jateng
"Masyarakat yang berada di luar radius 1,5 kilometer agar tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa namun tetap mengikuti perkembangan aktivitas gunungapi dari PVMBG dan pemerintah daerah," jelasnya. (OL-3)
Ruwatan Gunung Tangkuban Parahu digelar Masyarakat Adat Gunung Tangkuban Parahu serta Kasepuhan Kampung Adat Gamblok Cikole, Lembang,
Kegiatan ini diadakan dalam rangka meningkatkan pengamanan dan kesiapsiagaan pada libur Natal dan Tahun Baru 2024 di kawasan objek wisata.
Setiap sudut Tangkuban Perahu menawarkan daya tarik tersendiri, mulai dari keindahan alam yang memukau, kawah eksotis, dan beragam kuliner khas sebagai pelengkap.
Dalam video terlihat embusan abu vulkanik berwarna hitam pekat menjulang tinggi ke udara
Peralatan yang dicuri terdiri dari kabel jaringan dan kabel sistem power yang berfungi untuk memantau aktivitas vulkanik salah satu gunung api aktif di Jawa Barat ini
Adanya titik panas atau sinar api yang terpantau pada kamera pengawas (CCTV) bisa disebabkan oleh adanya aliran fluida yang naik ke permukaan hingga menyebabkan pemanasan di area kawah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved