Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
SUASANA gaduh tampak di halaman Keraton Kesultanan Ternate, Maluku Utara, kemarin. Bahkan, mobil water cannon dari Polda Maluku Utara pun terparkir di depan gerbang. Sejumlah pria berjaga-jaga di koridor dan dekat pintu masuk keraton itu.
Kehadiran para pria, termasuk para penjaga keraton dan Panglima Perang Kesultanan Ternate, menjadi tontonan masyarakat. Ketatnya pengamanan keraton itu terkait dengan penangkapan Ratu Nita Budi Susanti, istri almarhum Sultan Ternate Mudhafar Sjah, oleh tim Buser Polda Maluku Utara di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Jumat (22/1). Nita pun langsung dititipkan di tahanan Polsek Ciputat, Tangerang Selatan.
Namun, tidak lama kemudian mantan anggota DPR periode 2004-2009 dan 2009-2014 itu dilepas setelah mendapatkan jaminan dari Ketua Forum Silaturahim Keraton Nusantara, Kanjeng Pangeran Norman Hadinegoro. Nita pun kemudian dipulangkan ke Ternate.
Kabid Humas Polda Maluku Utara AKB Hendri Badar Keada membenarkan adanya penangkapan Nita yang kemudian dilepas setelah ada jaminan dari Ketua Forum Silaturahim Keraton Nusantara. "Kami menangkap Nita karena yang bersangkutan tidak memenuhi panggilan penyidik Ditreskrimum Polda Maluku Utara selama dua kali," jelas Hendri.
Penangkapan Nita itu terkait dengan kasus pemalsuan identitas kedua anak kembarnya yang diakui sebagai anak biologis Sultan Mudhafar Sjah. Faktanya kedua anak itu diadopsi Nita dan diakui anak kandung Sultan. Pihak keraton pun telah memberikan gelar sultan muda untuk si kembar Ali Mohammad Tajul Mulk Putra Mudaffar Sjah dan Gadjah Mada Tajul Mulk Putra Mudaffar Sjah. Bahkan, mereka nantinya akan menjadi penerus kesultanan.
"Pihak keluarga sudah lama mencurigai hadirnya kedua anaknya," kata Buhari Efendy Syah, Kapita Lao (Panglima Perang) Kesultanan Ternate kepada Media Indonesia, kemarin.
Penyelidikan yang dibantu polisi akhirnya bisa membuktikan si kembar bukan anak kandung Sultan.
Dewan Adat atau Bobato Nyagimoi Se Tufkange akhirnya mencopot gelar permaisuri untuk Nita dan gelar sultan muda untuk si kembar pada 22 Juni 2015.
Kedatangannya ke keraton pun ditolak keluarga Sultan. "Saya legowo siapa saja yang terpilih menjadi sultan. Saya ikhlas dan mengharapkan masalah ini diselesaikan secara kekeluargaan," harap Nita yang hanya bisa memandang bekas tempat tinggalnya dari luar pagar istana. (Burhanuddin Arsyad/N-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved