Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
"KESENIAN tradisional wayang kulit harus bisa mengharumkan nama bangsa. Itu pesan kuat dari Istana Negara sebelum saya naik panggung dengan lakon Narayana Jumeneng Nata. Dan karena pesan itu pula, saya harus mampu memberikan out put terbaik bagi penggemar wayang di Tanah Air, agar wayang kulit benar benar mampu menjadi tontonan dan juga tuntunan," kenang Ki Manteb Soedharsono menuturkan gelaran wayang kulit tanggapan Presiden Jokowi di Istana Merdeka pada 2 Agustus 2019 lalu.
Sang maestro dalang dari Desa Doplang, Karangpandang, Kabupaten Karanganyar itu, perlu mengungkit pesan itu ke tengah masyarakat. Mengingat beberapa waktu silam, pernah muncul spanduk intimidatif, yang melarang wayang kulit menjadi tontonan, karena dianggap bukan budaya (Islam) dan bukan syariat Islam.
Spanduk provokasi itu menurut Manteb, memang tidak pantas untuk ditanggapi kalangan dalang. Namun begitu, sebagai duta kesenian tradisional, masyarakat harus dikuatkan hatinya, agar tidak terpangaruh dan tetap setia menjadi penikmat pertunjukkan wayang kulit yang penuh dengan tuntunan kehidupan.
Manteb sangat tidak ingin,jika budaya asli Nusantara ini menjadi surut, dan kemudian malah diklaim negara lain seperti Malaysia, lalu masyarakat menyalahkan pemerintahnya sendiri. Apalagi wayang kulit sebagai budaya tradisional, sudah diakui dan ditetapkan oleh Unesco sejak 2003, menjadi warisan budaya dunia.
"Saya sendiri sebagai dalang wayang kulit juga mendapatkan pengakuan dari Unesco. Bahkan sering ditanggap dunia internasional.Ini menjadi bukti, bahwa kesenian wayang kulit itu kini semakin tidak memiliki batas penikmat, karena dunia internasional pun sudah mengakui. Sehingga ketika ada oknum tidak bertanggung jawab mengeluarkan larangan, harus dilawan bersama," imbuh seniman sepuh yang baru saja ulang tahun itu.
baca juga: Ratusan Pelanggar Lalin Terjaring Razia
Dia sangat bangga dengan Presiden Jokowi, yang begitu terbuka memberikan kesempatan mbabar pertunjukan wayang kulit di halaman Istana Negara pada 2 Agustus silam. Keterbukaan kepala negara itu, diyakini akan menular ke daerah-daerah, sehingga nafas kesenian wayang kulit sebagai corong informasi yang fleksibel bagi masyarakat, akan bertambah kuat. (OL-3)
Pagelaran wayang kulit ini tidak hanya sekedar tontonan namun juga sebagai ajang mempererat tali silaturahmi.
DI tengah sidang sengketa pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK), belakangan ini muncul istilah amicus curiae.
UNTUK menciptakan harmonisasi kehidupan makhluk, Sanghyang Tunggal membagi tugas suci kepada tiga anaknya.
ADA orang yang mengatakan berpolitik itu mesti siap kecewa dan dikecewakan.
ADA peribahasa Jawa asu gedhe menang kerahe (anjing besar menang berkelahi).
Bersama SBI, Baruwani memberikan pendampingan kegiatan pilah dan olah sampah di Kelurahan Karangtalun, Cilacap Utara.
Jabarano menghadirkan kolaborasi 9 pegiat kreativitas di cafe ketiganya di Jabarano Coffee-Kuda Lumping 3.0 Laswi, di Jalan Laswi, Kota Bandung.
GRUP Seni Tarawangsa Pusaka Sunda Lugina dari Desa Rancakalong, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, sukses membawa kesenian Tarawangsa ketiga panggung internasional di Eropa.
DUA kesenian tradisional masyarakat Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, ditetapkan sebagai Warisan Budaya tak Benda oleh Kemendikbud-Ristek.
Seni dan budaya tradisional asli daerah tidak boleh lenyap ditelan gegap gempitanya seni dan budaya milik bangsa asing.
Akses terhadap seni masih belum menyeluruh dan mayoritas masyarakat Indonesia masih memandang rendah terhadap bidang ini.
Workshop dan Galeri Kaligrafi Lengkong membuktikan bahwa warisan budaya bisa menjadi fondasi kuat untuk masa depan yang lebih baik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved