Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
PUNCAK peringatan Hari Jadi ke-215 Kota Klaten sekaligus HUT ke-74 Kemerdekaan Indonesia tingkat Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, dimeriahkan dengan pentas wayang kulit di Alun-Alun Klaten, Kamis (29/8) malam.
Pergelaran wayang kulit dengan lakon Semar Mbangun Khayangan tersebut, dibawakan dalang Ki Sigid Ariyanto asal Rembang, serta didukung pelawak Gareng Semarang, Marwoto, Eka Suranti, dan artis lokal Apri-Mimin.
Acara puncak peringatan Hari Jadi Kota Klaten dan HUT Kemerdekaan Indonesia di Alun-alun Klaten, dihadiri Bupati Sri Mulyani, Forkompinda, jajaran DPRD, pejabat pemkab, camat, dan kepala desa/lurah di Klaten.
Sebelum pentas dimulai, Bupati Sri Mulyani didampingi jajaran Forkompinda dan DPRD Klaten menyerahkan piagam dan piala kepada para pemenang berbagai lomba, dan tokoh Semar kepada dalang asal Kota Rembang tersebut.
Baca juga: Kick Andy dan Super Indo Bantu 5 Sekolah di Sulteng
Bupati Klaten menyambut positif pentas wayang kulit dengan lakon Semar Mbangun Khayangan. Lakon ini sesuai program Pemkab Klaten, yang tiada henti membangun guna mewujudkan Klaten yang maju, mandiri, dan berdaya saing.
"Untuk mewujudkan Klaten yang maju, mandiri, dan berdaya saing, Pemkab Klaten tidak hanya fokus membangun berupa fisik, tapi juga membangun jiwa dan mental masyarakat di Kabupaten Klaten," ujar Bupati Sri Mulyani.
Pergelaran wayang kulit, menurut Sri Mulyani, juga menjadi salah satu bukti komitmen pemerintah kabupaten dalam mengangkat, mengembangkan, dan melestarikan akar seni budaya daerah. Selain itu, untuk menghibur masyarakat Klaten.
"Semangat kecintaan wayang kulit harus terus dijaga dan dipupuk. Hal itu penting agar potensi seni budaya ini tidak terdesak budaya modern dan punah. Maka, seni budaya ini perlu diperkenalkan dan diwariskan kepada anak cucu kita," pungkasnya. (OL-2)
Pagelaran wayang kulit ini tidak hanya sekedar tontonan namun juga sebagai ajang mempererat tali silaturahmi.
DI tengah sidang sengketa pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK), belakangan ini muncul istilah amicus curiae.
UNTUK menciptakan harmonisasi kehidupan makhluk, Sanghyang Tunggal membagi tugas suci kepada tiga anaknya.
ADA orang yang mengatakan berpolitik itu mesti siap kecewa dan dikecewakan.
ADA peribahasa Jawa asu gedhe menang kerahe (anjing besar menang berkelahi).
Bersama SBI, Baruwani memberikan pendampingan kegiatan pilah dan olah sampah di Kelurahan Karangtalun, Cilacap Utara.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved