Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SEBANYAK empat pekerja dok kapal tongkang di Dok Perkapalan PT Kodja Bahari Tanjung Emas, Semarang, ditemukan tewas di dalam lubang palka. Keempatnya diduga menghirup gas beracun saat lakukan pekerjaan perbaikan kapal.
Pemantauan Media Indonesia, Senin (29/7) dini hari, di seputar Dok Kapal PT Kodja Bahari di Jalan Asahan No.3 Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, tiba-tiba gempar. Suara mobil ambulans lalu lalang saat evakuasi empat jenazah pekerja.
Empat pekerja yakni Mardjono, 61, warga Bekasi, Lamari, 32, Muhammad Nur Huda, 22, dan Jadi, 33. Tiga nama terakhir merupakan warga Simo, Boyolali. Mereka ditemukan tewas di dalam lubang palka berdiameter 45 sentimeter, kedalaman 5 meter, panjang 100 meter dan lebar 50 meter, setelah beberapa jam tidak keluar saat usai jam kerja pukul 21.00 WIB.
"Ketika ditemukan, di lubang palka tersebut masih menguarkan aroma gas yang cukup menyengat sehingga perlu waktu untuk mengeluarkannya," kata Kepala Basarnas Jawa Tengah Aris Sofingi, Senin (29/7).
Baca juga: Empat Pekerja Tambang Pasir Timah di Beltim Tertibun Longsor
Penemuan keempat jenazah pekerja doking kapal tongkang itu, lanjut Aris Sofingi, berawal dari kecurigaan mandor Wiratno, 46, karena empat pekerjanya tidak kunjung keluar meskipun jam kerjanya sudah selesai. Bahkan ketika dilakukan pengecekan, di atas kapal hanya ditemukan peralatan kerja.
Bersama sejumlah pekerja lain melakukan pencarian dengan membuka pintu lubang palka, namun keempat pekerja itu telah tewas. Sehingga dilaporkan untuk proses penyelidikan dan evakuasi.
"Diduga mereka tewas akibat keracunan gas," imbuhnya.
Kepala Seksi Operasi dan Siaga Basarnas Jawa Tengah Agung Heri Prabowo mengatakan untuk mengevakuasi keempat korban tersebut, dikerahkan satu tim rescuer yang dilengkapi alat mountenering dan alat bantu nafas self contain breathing aparatus (SCBA) karena ruang yang sempit dan masih tercium gas beracun yang sangat menyengat.
"Tim dari Basarnas dan SAR gabungan Polair, KPLP dan RSUD akhirnya dapat mengeluarkan keempat korban tewas kemudian dibawa ke RSUP Kariadi Semarang," ungkap Agung.(OL-5)
PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) terus gencar melakukan transformasi layanan dan bisnis
Dinas Sosial Kalimantan Selatan akan mengoperasikan kapal penyelamatan pada 14 Agustus mendatang untuk penanganan bencana di perairan.
Dengan kunjungan kapal ini memungkinkan para ilmuwan untuk melakukan kajian dan pemetaan laut dengan lebih efisien.
Tim Basarnas menevakuasi 13 orang yang terombang-ambing di laut karena kapal mereka mati mesin.
Diharapkan danya transfer teknologi untuk menunjang dan meng-upgrade kapal-kapal yang sekarang beroprasi di Indonesia.
PARA pengusaha di Batam terus mendesak pemerintah untuk segera mengeluarkan kebijakan yang dapat mengembalikan harga tiket feri Batam-Singapura ke level yang lebih terjangkau.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved