Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Grebeg Keraton Surakarta Dinanti Ratusan Warga Ngalap Berkah

Widjajadi
06/6/2019 22:50
Grebeg Keraton Surakarta Dinanti Ratusan Warga Ngalap Berkah
Masyakarat berebut gunungan dalam prosesi Grebeg Syawal di Solo, Jawa Tengah, Kamis (6/6).(MI/Widjajadi)

TRADISI grebeg yang digelar oleh Keraton Kasunanan Surakarta tidak pernah lekang dari perhatian masyarakat. Baik itu Grebeg Sura, Grebeg Maulud, atau Grebeg Syawal, selalu ditunggu oleh ratusan warga yang ingin mencari berkah,untuk berebut gunungan yang penuh degan makanan atau hasil bumi yang dikeluarkan pihak keraton peninggalan Mataram Islam itu.

Seperti dalam gelaran tradisi Grebeg Pasa atau Grebeg Syawal yang dilaksanakan pihak Keraton Kasunanan Surakarta pada hari kedua lebaran, Kamis (6/6), sejak pagi ratusan masyarakat sudah menunggu di halaman Kori Kamandungan Keraton dan juga di halaman Masjid Agung Keraton Surakarta.

"Inilah keunikan grebeg dari Keraton Kasunanan, selalu ditunggu ratusan warga, yang berharap mendapatkan berkah keselamatan dari upacara tradisi yang digelar Ingkang Sinuhun Paku Buwono XIII. Adapun makna dari Grebeg Pasa itu sendiri adalah menandai kemenangan bagi umat muslim setelah berpuasa selama sebulan penuh, dan masuk ke bulan Syawal," tutur Pengageng Parentag Keraton Kasunanan Surakarta GPH Dipokusumo.

Dalam gelaran Grebeg Pasa tahun ini, keraton mengeluarkan dua gunungan hasil bumi dan makanan tradisional, yang disebut sebagai Gunungan Jaler dan Gunungan Isteri. Dua gunungan itu sebagai simbol, bahwa di dunia ini ada laki laki dan perempuan.

Dua gunungan yang dipersiapkan dari dalam kedhaton itu setelah mendapatkan palilah raja langsung dikeluarkan untuk dikirab menuju Masjid Agung Keraton oleh para prajurit keraton dengan pengamanan dari petugas Polri.

Baca juga: Keraton Yogyakarta Keluarkan Tujuh Gunungan

Begitu sampai di masjid berumur ratusan tahun itu, dua gunungan langsung diberi doa, dan kemudian diperebutkan.

Gunungan isteri yang berisi hasil bumi dibawa kembali ke kedalam tembok keraton, untuk diperebutkan para abdidalem di halaman Kori Kamandungan.

Sementara untuk gunungan jaler yang berisi penuh makanan tradisional diperebutkan di halaman masjid oleh ratusan warga dan wisatawan yang tidak sabar menanti sejak pagi.

"Ini sungguh pengalaman baru. Mudik dan berlibur di Kota Solo, ehh pas ada acara Grebeg Pasa di kompleks Keraton Kasunanan. Kami sangat tertarik, karena merupakan hal baru, ehh dapat rengginang, lumayan," tutur Sarwono, pemudik dari Depok, yang sedang mudik di Sukoharjo. (X-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Henri Siagian
Berita Lainnya