Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Korban Likuefaksi Salat Id Pertama di Masjid Permanen

Antara
05/6/2019 12:50
Korban Likuefaksi Salat Id Pertama di Masjid Permanen
Sejumlah korban bencana terisak dan saling berpelukan usai pelaksanan salat Id di Kamp Pengungsian Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah.(ANTARA/Basri Marzuki)

RATUSAN korban gempa dan likuefaksi di Desa Lolu, Kecamatan Biromaru, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, melaksanakan salat Idul Ftiri 1440 Hijriah pertama pascabencana di Masjid Al Falah yang telah dibangun kembali.    

"Iya, Masjid Al Falah telah dimanfaatkan untuk salat Idul Fitri. Ini salat Idul Fitri pertama pascabencana," ucap Kurniadin Latjedi, unsur Pemerintah Desa Lolu, Rabu (5/6).    

Masjid Al Falah rusak berat dan harus dirobohkan saat gempa disertai pergeseran tanah menghantam wilayah Desa Lolu Kecamatan Biromaru 28 September 2018.    

Hampir memasuki sembilan bulan pascabencana gempa dan likuefaksi, Masjid Al Falah tidak digunakan untuk ibadah dan kegiatan keagamaan lainnya, termasuk salat tarawih dan witir di bulan Ramadhan 2019.    

Hal itu karena masjid tersebut dalam tahap pengerjaan dan pembenahan dengan target dapat digunakan untuk salat Idul Fitri.    

Baca juga: Ratusan Pengungsi Rayakan Lebaran 2019 di Tenda Pengungsian

Rencana itu berjalan mulus, Rabu (5/6) ini menjadi sejarah bagi masjid tersebut karena pertama kali digunakan kembali dan kegiatan keagamaan yang pertama di masjid itu ialah salat Idul Fitri 1440 Hijriah.    

Masyarakat, khususnya umat Islam di desa itu, sangat antusias melaksanakan salat Id pertama di masjid tersebut.    

Usai salat, jamaah saling berjabat tangan saling memohon maaf antarsatu dengan yang lain.    

Tradisi lain Suku Kaili Ledo di Biromaru di momen Idul Fitri yaitu ziarah makam keluarga, menyiram dan membacakan doa.    

Kemudian, dilanjutkan dengan molabe atau pemanjatan doa di rumah masing-masing. Tradisi molabe oleh Suku Kaili di Lolu, terus dilaksanakan secara turun temurun. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya