Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
TIGA kabupaten di Sulawesi Selatan, yakni Kabupaten Enrekang, Kabupaten Toraja dan Luwu Utara terendam banjir setelah diguyur hujan beberapa hari terakhir.
Menurut Kepala BPBD Sulsel Syamsibar puncak banjir terjadi pukul 04.00 Wita, dini hari tadi. Laporan terakhir dari BPBD tiga daerah, upaya evakuasi warga terus dilakukan.
Untuk Enrekang, banjir terjadi di dua kecamatan yaitu Kecamatan Enrekang dan Kecamatan Cendana. Tapi hampir seluruh Kota Enrekang terendam banjir, karena meluapnya Sungai Saddang dan Sungai Mata Allo akibat hujan yang tidak kunjung reda.
"Sampai sementara masih dilakukan pendataan terhadap korban terdampak. Mengenai korban jiwa, sementara ini masih nihil," kata Syamsibar, Senin (29/4).
Bahkan akibat banjir di Enrekang, sebanyak 50 ekor sapi milik warga diperkirakan terbawa arus air yang deras. Pun air menggenangi permukiman warga, area perkantoran dan fasilitas publik lainnya.
Di Tana Toraja, banjir menutup ruas Jalan Poros Kecamatan Makale - Kecamatan Sangngalla, hingga mengakibatkan akses jalan lumpuh sejak malam hari, akibat meluapnya Sungai Sa'dan dan Sungai Pa'tau.
Baca juga: Dampak Banjir Bengkulu, 29 Orang Meninggal
Sedikitnya 100 Kepala Keluarga terdampak banjir. Ternak pun banyak yang hanyut terbawa banjir.
"Bersama instansi terkait, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Tana Toraja ke lokasi untuk mengevakuasi warga yang terjebak banjir dan membantu warga yang mau menyeberang serta mendata kerusakan dan kerugian masyarakat," ungkap Syamsibar.
Sementara itu, Kabupaten Luwu Utara melaporkan sebanyak 2.087 warga terdampak banjir di Kecamatan Baebunta, akibat jebolnya tanggul Sungai Kanjiro.
"Curah hujan tinggi jadi penyebab jebolnya tanggul. Sebenarnya pihak pemkab sudah melakukan tindakan perbaikan serta normalisasi sungai," seru Kepala BPBD Luwu Utara, Alauddin.
Selaian permukiman warga, banjir juga merendam 75 hektare sawah, 20 hektare kelapa sawit dan 30 hektare tambak milik warga.
"Jumlah kerugian masih diinventaris," tandas Alauddin.(OL-5)
Karst Maros-Pangkep di Sulawesi Selatan kaya akan situs seni cadas yang terkenal sebagai lukisan gua tertua di dunia.
Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto akui dirinya membahas Pilgub Sulsel bersama Jokowi
Petani di Bone Sulsel bersyukur terhindar dari kekeringan
SELEBGRAM wanita asal Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) diduga melakukan penipuan terhadap member arisan, dengan tidak menyerahkan uang arisan yang sudah disetorkan peserta arisan.
Kasat Reskrim dan Kasat Intel Toraja Utara dicopot dari jabatannya karena terjerat judi online.
JEMAAH An Nadzir di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), kembali menggelar lebaran Idul Adha lebih dulu dari lebaran yang ditetapkan pemerintah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved