Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PEMERINTAH melalui Kementerian ESDM memperkuat dan memperluas cakupan layanan gas di wilayah Medan, Sumatra Utara. Hal itu ditandai dengan peresmian jaringan gas (jargas) baru di wilayah tersebut. Hingga kini, Medan tercatat sebagai salah satu lokasi awal pelayanan gas bumi yang dilakukan PT Perusahaan Gas Negara Tbk atau PGN. Buktinya, dari tahun 1987-2016, telah beroperasi layanan gas rumah tangga bagi 19.753 rumah tangga (RT).
Guna memperluas dan memperkuat layanan tersebut, Kementerian ESDM mulai 2018, mengebut infrastruktur jargas baru. Berdasarkan Kepmen ESDM No.8086/K/12/MEM/2017, investasi jaringan itu mencapai Rp52 miliar.
Layanan gas memanfaatkan sumber pasokan gas Triangle Pase Inc, sebesar 0,2 MMSCFD. Secara keseluruhan, akan dibangun sebanyak 5.656 unit sambungan rumah (SR). Dari jumlah yang terpasang itu, per 22 Maret lalu, SR beroperasi mencapai 1.404 unit. Pembangunan SR baru mencakup wilayah Tegal Sari Mandala, Medan Area, dan Medan Denai.
Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Dilo Seno Widagdo menilai keseriusan pemerintah dalam hal ini Kementerian ESDM patut diapresiasi. Menurutnya, Kementerian ESDM secara terencana berupaya meningkatkan bauran energi serta menciptakan kedaulatan e-nergi nasional. "Jargas banyak dibangun pemerintah, karena itu PGN selaku operator layanan, berkomitmen tinggi untuk bersama merealisasikan visi nasional," ungkap Dilo.
Baca Juga: Banyuwangi Gelar Hackathon Pintar 1.0
Dia menilai, penggunaan Jargas di Kota Medan akan signifikan meningkatkan taraf hidup perekonomian masyarakat. Kota Medan, singgungnya, merupakan salah satu pusat industri yang maju di Provinsi Sumatra Utara.
"Lewat energi baik yang murah dan stabil, masyarakat akan mendapatkan nilai lebih," tukas Dilo. Dia mengutarakan, sinergi antara kebijakan pemerintah dan kompetensi PGN akan memberikan banyak manfaat. "Ke depan, kami harapkan pembangunan Jargas akan lebih massif, karena gas bumi yang merupakan energi baik ini sangat efisien dan aman bagi penggunaan sehari-hari," simpul Dilo.
Terus diperluas
Belum lama ini, skema pendanaan dari Kementerian ESDM berhasil menuntaskan pembangunan jargas di Bogor, Jawa Barat dan Pasuruan, Jawa Timur. Untuk pengoperasian jargas di wilayah Bogor akan mengaliri sebanyak 5.120 SR, tepatnya di wilayah Kecamatan Cibinong dan Bojong Gede.
Adapun di Pasuruan, terdapat 6.314 SR yang akan dialiri gas. Rencananya, jargas yang akan mengalir memanfaatkan sumber gas hulu dari Husky CNOOC Madura Ltd. Volume gas itu mencapai 0,2 MMSCFD yang akan terdistribusi kepada ribuan rumah tangga di Kota Pasuruan.
Di sisi lain, PGN juga konsisten membangun infrastruktur gas bumi nasional untuk meningkatkan pemanfaatan produksi gas bumi. Sampai saat ini, PGN telah mengelola jaringan infrastruktur pipa gas sepanjang 7.453 km.
Dari infrastruktur tersebut, PGN telah menyalurkan gas bumi sebagai energi baik ke 203.314 pelanggan dari berbagai segmen. Seperti pelanggan industri manufaktur dan pembangkit listrik, pelanggan komersial (hotel, restoran, rumah sakit) dan usaha kecil menengah (UKM), serta pelanggan rumah tangga.
Para pelanggan tersebut tersebar di Sumatra Utara, Kepulauan Riau, Riau, Sumatra Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Utara, dan Sorong Papua. (RO/N-1)
Kinerja positif perusahaan plat merah tersebut diharapkan dapat terus ditingkatkan pada tahun 2023 sehingga Pertamina dapat terus berkontribusi positif untuk negara.
Direktur Sales dan Operasi PGN Faris Aziz menjelaskan, kebutuhan energi gas bumi berdasarkan Rencana Umum Energi Daerah (RUED) Jawa Barat akan meningkat
Kedatangan Menteri ESDM kali ini memberikan semangat kepada tim yang tengah melakukan akselerasi penyelesaian proyek JTB.
Gas sangat layak menjadi energi transisi menuju energi bersih karena ketersediaannya mencukupi.
Dalam empat tahun ke depan PGN akan semakin masif mengembangkan program jargas yang pendanaannya bukan melalui skema APBN.
Saat ini, perusahaan sudah menandatangani perjanjian jual beli gas dengan PT Petrokimia Gresik, PT Bayu Buana Gemilang, dan PT Inti Alasindo Energy.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved