Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
GUNUNG Agung yang berlokasi di Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali, kembali erupsi. Erupsi pertama terjadi pada pukul 18.25 Wita. Erupsi tersebut terekam dalam seismogram dengan amplitudo 25 milimeter, dan durasi 2 menit, 32 detik.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali, Made Rentin, mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pos pantau pengamatan Gunung Api di Rendang.
"Memang benar terjadi erupsi. Namun dijelaskan, jenisnya bahwa erupsi tersebut merupakan fenomena alam biasa. Jadi kami meminta kepada masyarakat agar tetap tenang dan waspada, ikuti arahan petugas yang ada. Radius zona bahaya belum berubah yakni 4 kilometer dan status Gunung Agung juga belum berubah yakni di level 3 Siaga," ujarnya di Denpasar, Kamis (28/3).
Menurut Rentin, jenis erupsi Gunung Agung adalah erupsi magmatik eksplosif berskala kecil. Sekali pun itu merupakan fenomena biasa, tetapi akibat erupsi tersebut terjadi hujan abu.
Saat ini, berdasarkan laporan anggota di lapangan, abu bergerak ke arat selatan dan barat daya sehingga beberapa desa dan bahkan satu kecamatan yakni Kecamatan Kubu sudah terpapar hujan abu.
Kesaksian warga di beberapa titik mengatakan jika warga mendengar terjadi sekali ledakan cukup besar di puncak kawah. Akibat ledakan itu, sekitar 50 KK dari Desa Ban, Kecamatan Kubu, sudah mengungsi ke Kantor Desa untuk mencari tempat yang lebih aman dan mudah mobilitasnya.
Baca juga: Gunung Agung kembali Erupsi, tapi Kolom Abu tidak Teramati
"Sebenarnya masyarakat bergerak menuju Kantor Desa Ban, untuk menghindari hujan abu. Kami tegaskan, agar warga tidak perlu panik. Dengarkan arahan petugas dan semuanya pasti teratasi," ujarnya.
Menurut Rentin, saat ini timnya terutama yang ada di Kabupaten Karangasem sudah turun ke lokasi untuk memantau pergerakan masyarakat. Petugas akan berupaya menenangkan warga yang karena panik bergerak ke kantor desa.
"Sampai saat ini kami belum menerima dari otoritas yang berwenang baik untuk menaikan status gunung maupun memperluas radius zona bahaya. Artinya, semuanya masih bisa dikendalikan. Makanya kami minta agar warga tetap tenang dan ikuti arahan petugas," ujarnya.
Ia juga meminta agar masyarakat tidak mudah percaya dengan informasi dari pihak yang tidak resmi, dari lembaga yang tidak resmi agar tidak menimbulkan keresahan di masyarakat. (OL-1)
Tepat di tanggal 17 Agustus 2024, akan digelar Merdeka Berlari dengan konsep Fun Run 5K yang start dan finisnya di plataran patung GWK
Dalam tiga hari ke depan, mulai Rabu (31/7), tinggi gelombang laut terutama di perairan selatan Bali berpotensi mencapai 3 meter.
EPIC Sale adalah program promosi wisata online terbesar dari Traveloka yang akan berlangsung serentak di enam negara.
Daging domba yang lembut, slow-roasted stockyard striploin MB5 yang dipanggang dengan teknik slow-roasting sehingga menghasilkan caramelized striploin dengan tekstur yang lebih lembut.
BANK Woori Saudara telah melaksanakan relokasi Kantor Cabang yang ada di wilayah Kota Denpasar, Bali.
Ada begitu banyak aspek yang perlu dipertimbangkan dan keputusan yang harus diambil dalam menyiapkan pernikahan impian di Bali. Berikut ini tips-tips untuk mewujudkannya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved