Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Kelenteng di Surabaya Mulai Berhias Lampion

Faishol Taselan
03/2/2019 18:55
Kelenteng di Surabaya Mulai Berhias Lampion
(ANTARA FOTO/Risky Andrianto)

KELENTENG tertua di Surabaya Hok An Kiong, mulai dihiasai dengan berbagai ornament menyambut Tahun Baru Imlek. Ratusan lampu lampion dipasang di setiap sudut kelenteng yang berdiri sejak Tahun 1821 ini.
      
Menurut pengurus Kelentheng Hok An Kiong Edi Yuwono di Surabaya, Minggu (3/2), Kelenteng Hok An Kiong atau umum disebut Kelenteng Sukhta Loka setiap tahun memilih merayakan Imlek dengan sederhana.
      
"Kalau kelenteng Jalan Coklat Nomor 2, Kelenteng Sukhta Loka ini sederhana sekali dari tahun ke tahun. Tidak ada persiapan luar biasa  atau persiapan khusus," katanya.

Pada hari perayaan Imlek, kelenteng ini hanya akan mengadakan ramah tamah dengan membagikan snack saja. Biasanya mereka menerima tamu dari  kota Surabaya dan luar kota.

"Biasanya kalau luar kota, kalau kebetulan ada yang sembahyang di sini, ada yang pengen lagi, datang. Tahun ini kita lakukan perayaan secara sederhana," katanya.

 

Baca juga: Imlek Tingkat Keterisian Kursi Sriwijaya Air 100%

 

Bersih-bersih kelenteng juga menjadi bagian lain dari persiapan menyambut Imlek di kelenteng tertua ini. Edi mengaku, sejak 10 hari sebelum imlek, pembersihan sudah dilakukan.
      
Bahkan, kadang-kadang mengingat banyaknya yang dikerjakan, sebulan sebelum Imlek, kelenteng sudah mulai dibersihkan. Ia mengaku, tidak ada ritual khusus dalam pembersihan di Kelenteng ini.

Kelenteng tertua di Surabaya ini juga memiliki ciri khas yaitu adanya satu patung bernama Dewi Ma Tjo Poh atau Dewi Bahari yang sudah berumur ratusan tahun.

"Kepercayaan saudagar itu kebetulan ke dewi Ma Tjo Poh, tiap beliau berlayar, selalu membawa patung dewi Ma Tjo Poh, terakhir, ketika ia merasa tua dan tidak bisa berlayar kemana-mana lagi, patung Ma Tjo Poh 
itu dititipkan disini," ujarnya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya