Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Gubernur Sumsel Berikan Bonus Atlet Asian Para Games

Dwi Apriyani
25/10/2018 15:05
Gubernur Sumsel Berikan Bonus Atlet Asian Para Games
(MI/Dwi Apriani)

SEBAGAI bentuk apresiasi dan terimakasih atas jasanya membanggakan Sumatra Selatan dan Indonesia di gelaran Asian Para Games lalu, Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan memberikan bonus untuk para atlet. 

Adapun bonus yang dicairkan untuk para atlet berprestasi di gelaran olahraga itu masing-masing Rp100 juta.

Para atlet yang mendapatkan hadiah itu datang ke Kantor Gubernur Sumsel dan bertemu langsung dengan Gubernur Sumsel Herman Deru. Para atlet yang datang diketuai oleh Ryan Yohari yang juga jawara dunia paralimpic cabor Bulutangkis. 

Ryan Yohari yang juga merupakan ketua NPC mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada Pemprov Sumsel atas hadiah yang diterima
masing-masing atlet.

"Dahulu organisasi ini bernama BPOC ( Badan Pembina Olahraga Cacat), tetapi karena tidak boleh lagi menggunakan istilah cacat, bergantilah nama menjadi NPC (Nasional Paralimpic Comite) pada 2015," katanya, Kamis (25/10). 

Ia menjelaskan, sebelum berganti nama menjadi NPC, BPOC masih di bawah naungan KONI, kini NPC sekarang telah berdiri sendiri setara dengan KONI dan menaungi para atlet disabilitas. 

"Kami juga berhasil meraih prestasi pada cabang olahraga Atletik (1 emas), Renang (1 emas, 1 perak, 2 perunggu), Catur (5 emas, 3 perak, 2 perunggu), Bowling (1 emas, 1 perunggu), dan Tennis meja (1 perunggu) semua totalnya 8 emas, 5 perak, 5 perunggu dibawa oleh atlet asal
Sumsel," jelasnya.

Semasa berdirinya NPC sejak 2015, ia mengakui sangat banyak kendala, terutama saat sudah tidak lagi bersama KONI. Ia mengibaratkan NPC saat sudah tidak bersama KONI, NPC seperti anak ayam yang kehilangan induknya.

Ia memiliki harapan agar hak sebagai atlet yang telah menorehkan prestasi mendapatkan pembinaan jangka panjang juga untuk generasi selanjutnya.

"Penghargaan tidaklah hanya sekadar materi, tetapi kami ingin mendapatkan hak yang sama dengan atlet yang lain. Kami percaya di bawah kepemimpinan Gubernur baru, kami akan mendapatkan hak dan perlakuan yang sama," ujarnya.

Merespon hal ini, Gubernur Sumsel, Herman Deru, sangat terharu dan bangga atas semangat yang ditunjukan oleh para atlet.

"Terimakasih sekali saya dapat dipertemukan dengan orang-orang yang luar biasa seperti kalian. Walaupun saya kemarin tidak sempat hadir langsung, tetapi saya selalu menyaksikan di televisi perjuangan kalian. Terima kasih juga atas prestasi yang kalian raih dan mengharumkan nama Sumsel, Emas Perak Perunggu semuanya membuat kami bangga," ujarnya.

Menanggapi hal yang disampaikan itu, Herman Deru mengaku tidak ingin adanya kesenjangan antara atlet umum dan disabilitas.

"Tidak boleh lagi kita menganggap KONI dan NPC itu berbeda. Tidak ada bedanya atlet umum maupun disabilitas, justru bila memungkinkan disabilitas harus mendapat plus. Misal dalam segi dana untuk pembinaan, harus sama dan bila perlu ada plusnya, sesuai kebutuhan. Saya tidak ingin ada perbedaan," tegasnya.

Ia pun memberikan bonus untuk para atlet yang membawa pulang medali. Bahkan yang belum berhasil mendapatkan medali pun akan diberikan bonus.

"Sabar, di awal 2019 nanti cair, jangan pandang nilainya walaupun tak sebesar yang diberikan Bapak Presiden," ungkapnya.

Tak hanya memberikan bonus, ia pun mengutarakan harapannya agar pertemuan ini dapat menginspirasi jajarannya dalam membuat kebijakan kedepan.

Untuk membuat kebijakan nanti, ia meminta kepada pengurus NPC untuk membuat data dan merekap jumlah atlet disabilitas di Sumsel sesuai cabang olahraga, termasuk bibit yang bakal bagus ke depan, serta atlet yang sudah pensiun, agar pada saat membuat kebijakan sudah mempunyai data.

Ia melakukan hal ini untuk mengakomodir para atlet agar dapat lebih berprestasi ke depannya. 

"Saya yakin semua atlet disabilitas bukan ingin dikasihani, tetapi ingin disetarakan, ini yang membuat kalian lebih dari yang lain. Kalian semua jangan pernah merasa berbeda, selama saya memimpin,kesetaraan itu pasti," tandasnya. (OL-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya