Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PEMERINTAH Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, memfasilitasi kepulangan tujuh warga Cianjur yang selamat pascagempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah. Mereka tiba di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Cianjur, Senin (8/10) malam.
Mereka terdiri atas enam orang dewasa dan satu anak-anak. Di Kota Palu mereka sudah menetap cukup lama.
"Di sana (Palu), rumah keluarga kami hancur. Alhamdulillah semua keluarga selamat," kata Novianty Rachmi, 60, perwakilan keluarga, kepada wartawan di Kantor BPBD Kabupaten Cianjur, Senin (8/10) malam.
Ia mengatakan, pascabencana, semua keluarganya mengungsi di posko penampungan khusus bagi warga Jawa Barat. Mereka hampir dua pekan berada di posko penampungan.
"Tapi karena keluarga di sini (Cianjur) selalu khawatir, akhirnya keluarga kami memilih pulang. Selama di posko mereka juga ikut membantu sesama warga yang sedang berduka," ucapnya.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cianjur, Dodi Permadi, mengaku menjemput langsung warga Cianjur yang terdampak bencana di Bandara Soekarno-Hatta. Tadinya tim dari BPBD akan menjemput langsung ke Palu.
"Tapi karena pihak keluarga di Cianjur meminta segera pulang, akhirnya mereka pulang lebih awal. Kami jemput mereka di bandara. Alhamdulillah semuanya selamat," kata Dodi didampingi Sekretaris BPBD, Sugeng Supriyatno.
Dodi mengatakan, keluarga korban asal Cianjur ini sudah menetap dan bekerja di Kantor BPPOM Palu. Pascakejadian, satu keluarga itu menetap sementara di tempat penampungan.
"Pas kejadian rumah mereka hancur. Mereka berinisiatif membuka posko penampungan khususnya untuk warga Jawa Barat," ujarnya.
Sekeluarga ini tercatat sempat tinggal di Perumahan BTN Rancabali, Kelurahan Bojongherang, Kecamatan Cianjur. Hingga kini, sejumlah kerabatnya masih berada di komplek perumahan tersebut.
"Hingga kini kami juga masih berkoordinasi dengan BPBD Kota Palu untuk mendata kalau masih ada warga Cianjur di sana," pungkasnya. (OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved