Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Festival Banjar Digelar, Kemenlu Undang Para Dubes

Irene Harty
26/6/2018 17:28
Festival Banjar Digelar, Kemenlu Undang Para Dubes
(ANTARA FOTO/Rosa Panggabean)

PEMERINTAH Provinsi Kalimantan Selatan bersama Kerukunan Bubuhan Banjar (KBB) Jabodetabek akan menyelenggarakan Festival Banjar pada 29 Juni-1 Juli 2018 di Plaza Teater Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta dan lokasi car free day, Jalan Thamrin, Jakarta. Dengan dukungan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), para duta besar akan diundang untuk menghadiri festival tersebut.

"Para duta besar negara sahabat akan diundang baik di Taman Ismail Marzuki dan car free day. Apapun yang dilakukan anak bangsa yang berkontribusi besar bagi negara, kita ingin bekerja sama," ungkap Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir dalam konferensi pers di Kantin Diplomasi Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, Selasa (26/6).

Fachir juga mengungapkan tujuan festival tersebut ingin menampilkan postur, citra, potensi, keunggulan, dan kearifan lokal Banjar kepada masyarakat nasional dan internasional.

"Saya juga telah membicarakannya dengan Menteri Pariwisata, Arief Yahya, karena festival ini berpotensi besar untuk mempromosikan pariwisata Indonesia," lanjutnya.

Baginya festival yang menampilkan Gawi (tarian) besar dan Aruh Ganal (upacara adat) itu melibatkan partisipasi semua elemen masyarakat, pemerintah provinsi, kabupaten dan kota, para anggota parlemen, tokoh nasional, dan pengusaha semua media.

Menurut Ketua Panitia Pelaksana Festival Banjar 2018 juga Ketua Kerukunan Bubuhan Banjar Jabodetabek, Ardiansyah Parman, festival Banjar 2018 terbentuk dari kegiatan rutin silaturahim tahunan masyarakat Banjar di Jabodetabek.

"Sejak 2016 kegiatan dimodifikasi dengan lebih menonjolkan seni budaya dan melibatkan kabupaten dan kota di Kalimantan Selatan hingga pada 2017 muncul acara seni budaya Banjar dengan judul Lambung Mangkurat Duta," jelasnya.

Sementara itu, untuk Festival Banjar 2018 sendiri akan menjadi kemajuan dari acara tahun lalu yang terdiri dari tiga kegiatan utama yakni Silaturahim Warga Banjar Sedunia pada 30 Juni 2018, Pameran Potensi Kalimantan Selatan pada 29 Juni-1 Juli 2018, dan Parade Budaya Banjar dan Dayak Meratus pada 1 Juli 2018.

"Orang asli Banjar ada yang tinggal di Malaysia, Brunei Darussalam, Arab Saudi, dan Australia. Semua anggaran, murni swadaya, sekitar Rp1 miliar," sahut Ardiansyah.

Gubernur Kalimantan Selatan H Sahbirin Noor mengungkapkan budaya Banjar mengandung pesan pendidikan, pesan moral, hiburan, dan keindahan serta diperkaya dengan petuah-petuah dan ujar-ujar yang bermanfaat bagi harmonisasi kehidupan masyarakat.

"Seni pertunjukkan beragam budaya asli Kalimantan Selatan akan digelar di TIM, Pasar Terapung Taluk Baintan, Muara Kuin, dan Siring Banjarmasin pindah ke Bunderan HI, Jalan Thamrin di saat Car Free Day," ungkap Koordinator Pelaksanaan Festival Banjar 2018, M Husni Thamrin.

Replika pasar terapung napas-napas fajar (seni rupa instalasi interaktif) digelar sebagai stand bazar selama acara berlangsung di TIM dan 19 jukung (perahu) akan berpawai sepanjang jalan Thamrin-Sudirman hingga Bunderan HI pada puncak acara pada Minggu, 1 Juli 2018.

Selain itu, ada pula prosesi Baharagu yakni pengobatan adat dayak yang sangat jarang dibawa ke dunia luar dan akan ditampilkan dengan budaya lainnya yakni Aruh Adat Meratus, tari Baksa Dayak, tari Japin, lenggang retak, dan 41 wadai (kue), soto Banjar serta kuliner lainnya. (OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Anata
Berita Lainnya