Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SETELAH didera kemarau panjang yang menyebabka kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan, kini hujan mulai mengguyur Kota Lewoleba. Hujan dengan intensitas sedang dan besar mulai mengguyur wilayah Kota Lewoleba dan sekitarnya, Minggu (24/9) siang hingga malam hari. Hujan perdana inipun
membawa serta timbunan debu yang melekat di atap rumah warga, namun memberi angin segar kepada petani.
Pantauan Media Indonesia, Minggu (24/9), hujan dengan intensitas sedang mulai turun perdana sejak pukul 03.00 wita di wilayah Kelurahan Lewoleba Barat. Meski hujan tidak meluas ke seluruh kota Lewoleba, namun hujan perdana tersebut membawa serta debu yang menebal di atap rumah warga.
Hujanpun meredah sekitar pukul 5 sore. Hujan kemudian turun merata hampir di seluruh Lembata pada pukul 20.00 wita malam dengan intesitas besar.
Akibatnya, banjirpun tak kuasa ditampung drainase untuk dialirkan ke laut. Akibatnya, sampahpun berserakan di jalan.
Akibat hujan perdana yang membawa serta ribuan sampah tersebut, BPBD Lembatapun dikerahkan guna membersihkan sampah terutama di lokasi publik
pada Senin pagi.
"Hujan perdana, lumayan bagus. Ini berkah mungkin akan mengakhiri musim kemarau. Tetapi sampah banyak selama ini tertampung di dalam got, sehingga
banjir membongkar kemudian meluber ke jalan-jalan. Kami bersihkan terutama di taman kota dan jalan menuju perkantoran," ujar Iin Wangge, Sekretaris
BPBD Kabupaten Lembata.(OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved