Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Akan Masuki Masa Penen, Petani Bawang Merah Diminta Tunda Jual

Agus Utantoro
25/9/2017 13:51
Akan Masuki Masa Penen, Petani Bawang Merah Diminta Tunda Jual
(ANTARA/ADITYA PRADANA PUTRA)

PARA petani bawang merah di Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta dalam beberapa hari ke depan akan mulai memasuki masa panen.
Namun demikian, para petani disarankan tidak terburu-buru menjual panenannya karena saat ini harga relatif rendah.

Kepala Bidang Hortikultura Kabupaten Kulonprogo, Eko Purwanto, Senin (25/9/2017), mengatakan luas lahan untuk tanam bawang merah di Kabupaten
Kulonprogo saat ini mencapai 534 hektare. Namun yang awal tanam pada Agustus 2017 seluas 265 hektare, dan sisanya tanam pada September 2017.

"Yang akan segera panen pada Oktober adalah yang tanam bulan Agustus, karena masa tanam hingga panen, bawang merah memerlukan waktu 65-70
hari tergantung dengan jenis atau kualitas benih," katanya.

Di sisi lain, jelas Eko, saat ini harga benih bawang merah di tingkat petani relatif tinggi yakni Rp55.000 per kilogram, bahkan ada yang mencapai Rp60.000 per kilogram. Kementerian Pertanian sendiri berharap. Harga benih pada kisaran Rp25.000-Rp35.000 per kilogram.

Selama ini, bawang merah diproduksi oleh petani, bukan perusahaan. Produksi benih tidak besar dan pemasarannya tradisional. Sehingga, posisi tawar benih bawang merah dari petani sangat tinggi.

Dengan kondisi itu, mjelasnya saat ini harga jual yang rendah tidak menutup untuk pembelian benih. Di sisi lain, imbuhnya, Pemkab tidak memberikan subsidi atau bantuan pembelian benih untuk petani.

"Hal ini dikarenakan bantuan benih bawang merah diwajibkan harus berlabel. Sementara benih itu sendiri kebanyakan dibuat sendiri oleh petani pembenih," katanya.

Ia mengatakan Pemkab melalui Dinas Pertanian mengupayakan pengembangan benih lokal yang kualitasnya jauh lebih bagus dibandingkan dengan benih buatan perusahaan.

"Kalau ada kegiatan bantuan benih bersubsdi, akan kontraproduktif dengan apa yang telah kami programkan yakni penggunaan benih lokal," katanya. (OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya