Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Ridwan Kamil tidak Tanggapi Kabar Dukungan Golkar

Bayu Anggoro
22/9/2017 14:13
Ridwan Kamil tidak Tanggapi Kabar Dukungan Golkar
(ANTARA)

RIDWAN Kamil (Emil) belum menanggapi serius kabar dukungan Partai Golongan Karya kepadanya untuk menjadi calon gubernur Jawa Barat.

Dalam surat keputusan (SK) yang ditandatangani Ketua Umum Setya Novanto, Golkar mengusung Emil sebagai calon gubernur untuk dipasangkan dengan
Daniel Muttaqien, anggota DPR RI dari partai tersebut.

Emil menduga, SK dukungan dari DPP Golkar yang beredar luas saat ini bisa saja palsu. "Saya tidak bisa mengonfirmasi kebenarannya. Bisa juga
hoax kan," kata Emil di Bandung, Jawa Barat, Jumat (22/9).

Kecurigaannya ini, kata dia, terlihat dari surat tersebut yang tidak mencantumkan tanggal pembuatan. Selain itu, nomor surat pun tidak
tertera dalam SK tersebut.

"Soalnya saya lihat tanggalnya belum ada, nomor suratnya belum ada," ujarnya. Meski begitu, Emil mengaku dirinya tidak akan mengonfirmasikan
hal ini kepada partai tersebut selama belum menerima surat resmi.

"Saya enggak pernah melakukan klarifikasi atau statement sebelum menerima dokumen," katanya. Emil justru menyarankan wartawan agar
langsung mengklarifikasi dukungan ini ke DPP Partai Golkar.

"Silakan tanya langsung ke DPP Golkar terkait konfirmasi berita ini," ujarnya. Emil pun mengaku dirinya sudah cukup lama tidak bertemu Setya
Novanto maupun Daniel Muttaqien. "Sudah lama sekali, sudah berbulan-bulan," katanya.

Meski begitu, Emil mengaku memiliki kedekatan yang sama dengan setiap partai. "Tetap jaga silaturahmi, jadi intensitasnya itu," katanya.

Disinggung soal nama Daniel yang akan disandingkan dengannya, Emil mengaku tidak kaget. Dari awal dirinya mengaku siap disandingkan dengan
siapa pun mengingat posisinya sebagai kandidat yang tidak memiliki partai.

"Saya itu tahu diri. Bukan saya pengambil keputusan. Saya mah pengantin," ujarnya.

Sehingga, dia mengaku memiliki kedekatan yang sama dengan seluruh sosok yang diusung partai untuk disandingkan dengannya. "Sehingga intensitas
saya dengan Pak Daniel sama intensitas saya dengan yang lain," katanya.

Ketua DPW Partai Nasional Demokrat (NasDem) Provinsi Jawa Barat Saan Mustopa menyambut baik jika Golkar resmi mengusung Emil. Hal ini akan
menambah kepercayaan Emil dalam mengarungi kontestasi politik tersebut.

"Dengan bergabungnya Golkar, syarat sudah terlampaui," kata Saan saat dihubungi dari Bandung. Dia memastikan, Emil akan lebih leluasa
menyosialisasikan pencalonan ke masyarakat jika resmi diusung Golkar.

"Kang Emil ini akan tenang dalam lakukan sosialiasi pada masyarakat. Dan untuk masyarakat Jabar sendiri semakin mendapatkan kepastian untuk cagub
yang sudah mendapatkan dukungan itu," jelasnya.

Namun, Saan pun mengaku belum memeroleh informasi resmi terkait dukungan ini. "Kita masih menunggu surat resmi dari Golkar," katanya.

Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Provinsi Jawa Barat Syaiful Huda pun menyambut baik rencana bergabungnya Golkar. "Prinsipnya PKB
tidak ada masalah. Kami tidak keberatan Golkar gabung," katanya.

Namun, Huda menegaskan, nama Daniel tidak bisa dipastikan menjadi pendamping Emil. Pengusungan calon wakil gubernur harus berdasarkan
kesepakatan partai koalisi.

"Tapi tidak serta merta membawa paket. Tinggal kita obrolin sama koalisi untuk wakilnya," katanya.

Huda menjelaskan, penentuan calon wakil gubernur berada di tangan partai. Setelah dibahas, nama yang disepakati itu akan disodorkan ke
Emil untuk dibahas kembali. "Partai pengusung (Emil) otomastis masuk ke koalisi. Komitmen kami, soal calon wakil, nanti akan ditentukan," katanya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya