Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KARATON Kasunanan Surakarta Hadiningrat menggelar kirab pusaka mengelilingi kawasan karaton untuk menyambut Tahun Baru Hijriyah, Kamis malam (21/9).
Kirab kali ini tergolong istimewa, karena jumlah pusaka yang dikeluarkan lebih banyak. Pada kirab-kirab terdahulu paling banyak 13 pusaka, tetapi kali ini sebanyak 20 pusaka.
"Inilah kejutan dari sinuhun (Paku Buwono XIII). Sebetulnya ada 23 pusaka yang kami siapkan, hanya saja yang tiga harus ditinggal untuk menunggu di sini," kata Panitia kirab KGPH Benowo.
Kirab pusaka yang telah menjadi tradisi tahunan itu diawali dengan keluarnya Paku Buwono XIII di Sasana Handrawina. Raja kemudian memanggil sentana dalem dan abdi dalem yang dipercaya untuk membawa pusaka.
Tidak lama kemudian, Paku Buwono masuk ke dalam sebuah ruangan dan keluar sembari menggendong sebuah pusaka tertutup kain beludru dan berhiaskan untaian melati. Pusaka itu kemudian diserahkan kepada salah seorang sentana dan dibawa keluar pendapa dengan diiringi pusaka-pusaka yang lain.
Sekitar pukul 23.00 WIB rombongan kirab diberangkatkan dari depan Kori Kamandungan. Selanjutnya dengan dipandu tujuh ekor kerbau keturunan
kerbau Kyai Slamet, mereka mengitari kawasan Karaton melalui rute yang telah ditentukan.
Walau telah menjadi rutinitas setiap kali malam 1 Suro, kirab pusaka Karaton Surakarta ini tidak kehilangan pesona dan daya tariknya.Hal itu terlihat dari banyaknya warga masyarakat yang menonton. Mereka bahkan telah mulai berdatangan dan berkumpul di sepanjang rute yang dilalui rombongan kirab sejak sore.
"Ya gimana ya, istilahnya ini sudah menjadi semacam kebiasaan juga. Kalau 1 Suro rasanya ada yang kurang kalau nggak nonton kirab pusaka," kata Sumadi yang berasal dari Boyolali. (OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved