Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Waduk Malahayu Brebes Menyusut Nelayan Gelar Hajatan

Supardji Rasban
12/9/2017 14:50
Waduk Malahayu Brebes Menyusut Nelayan Gelar Hajatan
(MI/Supardji Rasban)

PESTA laut biasanya digelar nelayan yang mencari ikan di laut, namun di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, ada juga pesta waduk, yakni pesta nelayan yang dilakukan para nelayan yang biasa mencari ikan di waduk, yakni Waduk Malahayu, di Desa Malahayu, Kecamatan Banjarharjo, Brebes.

Meski volume air di Waduk Malahayu tersebut sedang menyusut hampir separuhnya dari kondisi normal--menyusul kemarau berkepanjangan--pesta waduk tetap berjalan normal.

Sama seperti pesta laut, pesta waduk di Malahayu--dikenal dengan sebutan hajatan waduk--dilakukan untuk meminta pertolongan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar para nelayan selalu mendapat hasil ikan yang banyak, dan yang lebih penting selalu selamat dalam mencari ikan.

Sebelum melarung sesaji ke tengah Waduk Malahayu, acara didahului arak-arakan yang diikuti para nelayan serta penduduk sekitar. Tak ketinggalan, sejumlah pejabat terkait juga ikut meramaikan pesta Waduk Malahayu tersebut.

Dengan menggunakan sebuah perahu, sesaji yang diletakkan ke dalam replika perahu kecil, diusung ke tengah waduk diiringi sejumlah perahu nelayan lainnya. Pas di tengah waduk, sesaji tersebut kemudian dibiarkan hanyut. Hal itu berbeda dengan pada pesta laut yang sesajinya diperebutkan para nelayan sampai tidak tersisa sama sekali.

Wakil Bupati Brebes, Narjo, menyebut hajatan Waduk Malahayu merupakan tradisi turun temurun yang digelar setiap tahun. "Ini sudah merupakan tradisi nelayan Waduk Malahayu agar dalam mencari ikan selalu mendapat banyak. Dan yang lebih penting, sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rizki yang diberikan berupa ikan-ikan," ujar Narjo, Selasa (12/9).

Kepal Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Brebes, Amin Budi Raharjo, bertutur pemerintah mengapresiasi hajatan Waduk Malahayu yang digelar setiap tahun sekali, dengan memberikan bantuan untuk penyelengaraannya kepada para nelayan," ujar Amin.

Menurut Amin, hajatan Waduk Malahayu juga bagian dari promosi wisata untuk menarik lebih banyak para pengunjung. "Ya ini juga kita kemas menjadi ajang promosi wisata," ucap Amin.

Sejarawan Brebes, Wijanarto, menuturkan, hajatan Waduk Malahayu, merupakan traMisi turun temurun, tak hanya ungkapan rasa syukur kepada Yang Maha Pencipta, sekaligus juga sebagai ajang silaturahmi para nelayan dan keluarganya," kata Wijanarto.

Menurut Wijanarto, pesta waduk jarang diteumi di daerah lain. "Ini merupakan kearifan lokal yang perlu dilestarikan, dan pemerintah memang harus memberi dukungan bagi penyelenggaraan hajatan Waduk Malahayu ini. (OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya