Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PEMILIHAN Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, semakin memanas dan muncul kejutan-kejutan, menghadapi munculnya calon independen. Partai politik mulai galang koalisi untuk menambah kekuatan dalam Pilkada serentak 2018 mendatang.
Pemantauan Media Indonesia di pantura Selasa (12/9) Pilkada serentak yang digelar 2018 mendatang semakin ramai, meskipun masih sekitar 10 bulan lagi akan berlangsung, namun gesekan antar para kandidat dan partai politik pengusung semakin memanas.
Di Pilkada Kudus munculnya calon independen menjadikan suasana semakin panas. Meskipun belum memutuskan calon yang akan diusung, partai politik mulai menjalin komunikasi untuk berkoalisi menambah kekuatan, menghadapi calon dari parpol lain maupun calon independen yang telah lebih dahulu mendeklarasikan diri maju.
Tawaran koalisi tidak hanya dilakukan oleh partai kecil yang tidak mencukupi kouta suara, PDIP yang mempunyai delapan kursi di DPRD Kudus cukup dapat mengusung calon sendiri mengajak PKB yang memiliki enam kursi di DPRD untuk berkoalisi.
Wakil Ketua DPC PDIP Kudus Masan bersama seorang pengurus mendatangi kantor DPC PKB Kudus untuk mengajak berkoalisi dengan memberikan surat ajakan b erkoalisi ke pengurus PKB Kudus.
"Kami datang ke kantor DPC PKB Kudus untuk mengajak berkoalisi agar mendukung calon yang akan dkiusung PDIP," kata Masan.
Tidak hanya PKB, demikian Masan, komunikasi juga dijalin dengan partai politik lain untuk dapat bersatu berkoalisi, bahkan sebelumnya komunikasi telah dilakukan dengan Partai Hanura dan beberapa partai lainnya.
"Kami belum menentukan calon yang akan diusung, baru tahap mencari mitra koalisi untuk menggalang kekuatan di Pilkada 2018 mendatang," tambahnya.
Keterangan lain yang diperoleh menyebutkan hingga kini PDIP Kudus sudah mengantongi dua nama yang masih menunggu rekomendasi yakni Ketua DPRD Kudus Masan dan Kepala Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup Sumiyatun.
Sementara itu kejutan-kejutan juga muncul dalam Pilkada Kudus. Setelah Pasangan Akhwan-Hadi Sucipto secara mengejutkan mendeklarasikan maju pilkada melalui jalur independen, giliran Bupati Kudus periode 2003-2008 Tamsil juga berniat maju kembali.
Meskipun pernbah kalah dalam Pilgub jateng tahun tahun 2008 dan kemudian kalah lagi dalam Pilkada Kudus tahun 2013, Tamsil berniat maju dengan mengembalikan formulir pendaftaran PKB. "Saya akan maju ke Pilkada Kudus untuk meningkatkan kualitas Kudus agar menjadi contoh daerah lain," kata Tamsil. (OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved