Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BPBD Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, meminta masyarakat yang mengajukan permintaan bantuan air bersih, menyediakan bak penampungan air. Dengan demikian, ujarnya, BPBD akan lebih mudah menyalurkan air bersih dalam volume yang lebih besar atau setidaknya sesuai dengan kapasitas tanki distribusi.
"Kalau ada permohonan bantuan air bersih, teman-teman kita akan cek lokasi untuk memastikan mereka sudah siapkan bak tandon atau penampungan," kata Kepala Pelaksana BPBD Bantul Dwi Daryanto di Bantul, Kamis (7/9).
Ia berharap jangan sampai ketika tangki sudah ke lokasi, sana tidak punya, akhirnya ada keterlambatan dropping air, karena ketiadaan bak tandon yang akan digunakan untuk menampung air bersih.
Ia menyebut hingga awal pekan ini sudah ada dua wilayah di Bantul yang mengajukan permohonan bantuan air bersih dan sudah ditindaklanjuti yaitu warga Desa Sitimulyo Piyungan dan Desa Wukirsari Imogiri karena warga dilaporkan kesulitan air.
Baca Juga :
Kekeringan, Lima Desa Rawan Pangan
Namun demikian, kata dia, daerah lain di Bantul pada musim kemarau ini masih mungkin berpotensi mengalami kekeringan, mengingat sekarang ini sudah memasuki puncak kemarau. Untuk itu masyarakat bisa mengajukan permohonan bantuan jika mulai kesulitan air.
Dwi Daryanto mengatakan untuk mengatasi kekeringan di wilayah Bantul pada 2017, pihaknya menyiapkan anggaran untuk pengadaan air bersih sebanyak 400 tangki, dengan rincian sebanyak 250 tangki dari Pemkab Bantul dan 150 tanki dari Pemda DIY.
Sementara dari Gunungkidul, tiga kecamatan yang semula melakukan dropping air bersih kini mulai kesulitan dan minta bantuan ke BPBD Gunungkidul.
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Gunung Kidul Sutaryono di Gunungkidul mengatakan sampai saat ini laporan dari kecamatan baru ada delapan kecamatan yang masuk, Kecamatan Rongkop, Paliyan, Panggang, Girisubo, Purwosari, Tepus, Tanjungsari dan Nglipar.
"Ada tiga kecamatan yang meminta bantuan kepada BPBD untuk distribusi air ke wilayah mereka," katanya.
Ia mengatakan BPBD melaksanakan dropping untuk 122 dusun, di 22 desa. Sampai saat ini sudah lebih dari 1500 tangki air yang sudah disalurkan ke masyarakat. Total yang disuplai air bersih dari BPBD ada 39.534 jiwa. (OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved