Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Jumlah Kunjungan Turis ke Sumbar Meningkat

Yose Hendra
05/9/2017 13:55
Jumlah Kunjungan Turis ke Sumbar Meningkat
(MI/Gino F Hadi)

JUMLAH kunjungan wisatawan mancanegara atau turis ke Sumatra Barat (Sumbar) terus meningkat dari bulan Juni ke bulan Juli. Dampaknya, tingkat hunian hotel juga meningkat.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar, jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Sumbar pada bulan Juli 2017 meningkat 38,78 persen, dibanding bulan Juni 2017.

"Terjadi peningkatan sebesar 38,78 persen untuk kunjungan wisman ke Sumbar pada bulan Juli 2017," ujar Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Sumbar Teguh Sugiyarto, Selasa (5/9).

Dia menambahkan, jumlah kunjungan wisman ke Sumbar pada bulan Juli mencapai 4.080 orang sedangkan pada bulan Juni sebanyak 2.940 orang. Namun menurutnya, bila dibandingkan dengan bulan Juli 2016, wisman bulan Juli 2017 mengalami penurunan sebesar 0,34 persen. Pada bulan Juli 2016 jumlah wisman yang berkunjung ke Sumbar mencapai 4.094 orang.

Dia menambahkan, para wisman tersebut masuk ke Sumbar melalui Bandara Internasional Minangkabau (BIM) dan Pelabuhan Teluk Bayur. Sementara itu jumlah kunjungan wisman pada bulan Januari-Juli 2017 mengalami peningkatan sebesar 7,19 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

"Wisman bulan Juli 2017 ini memberikan kontribusi sebesar 0,35 persen terhadap total wisman yang berkunjung ke Indonesia," jelasnya.

Adapun negara-negara asal wisman tersebut antara lain Malaysia, Australia, Perancis, Inggris, dan Amerika. Seiring peningkatan jumlah wisatawan domestik dan mancanegara yang datang Sumbar, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang bulan
Juli 2017 juga mengalami peningkatan.

Dikatakan Teguh, TPK mencapai rata-rata 57,31 persen atau mengalami peningkatan sebesar 16,26 poin dibanding TPK Juni 2017 yang tercatat sebesar 41,05 persen.

Teguh mengatakan TPK tertinggi ditempati oleh Kota Padang, Kota Bukittinggi kemudian Kabupaten Agam. "Kota Padang menempati TPK tertinggi sebesar 63,33 persen dan disusul Kota Bukittinggi dengan TPK sebesar 54,72 persen. Sementara itu, TPK di
Kabupaten Agam tercatat sebesar 22,28 persen," terangnya.

Meski demikian, dari peningkatan TPK yang terjadi di tiga kabupaten/kota, peningkatan tertinggi terjadi di Kota Bukittinggi yaitu meningkat sebesar 23,01 poin.

"Sementara itu, Kabupaten Agam dan Kota Padang masing-masing mengalami peningkatan TPK sebesar 5,97 poin dan 15,98 poin," sambungnya.

Bila dilihat menurut klasifikasi hotel, peningkatan TPK terjadi pada seluruh klasifikasi hotel bintang. Peningkatan TPK tertinggi terjadi pada hotel bintang 4 yaitu sebesar 19,61 poin, selanjutnya diikuti hotel bintang 2 yaitu meningkat sebesar 15,16 poin.

Sementara itu, hotel bintang 1 dan hotel bintang 3 masing-masing mengalami peningkatan TPK sebesar 10,54 poin dan 12,08 poin. Berdasarkan laporan yang masuk, TPK Akomodasi Lainnya di Sumatera Barat bulan Juli 2017 tercatat sebesar 36,00 persen, meningkat 8,24 poin dibanding bulan Juni 2017 yang tercatat sebesar 27,76 persen.

TPK tertinggi terdapat di Kota Padang yaitu sebesar 61,23 persen, sedangkan TPK terendah terjadi di Kabupaten Padang Pariaman yang tercatat sebesar 6,20 persen.
(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya