Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Mentan Lepas Bawang Ekspor 10 Kontainer di Brebes

Supardji Rasban
18/8/2017 14:22
Mentan Lepas Bawang Ekspor 10 Kontainer di Brebes
(ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)

MENTERI Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, melepas 10 truk kontainer berisi 5.600 ton bawang merah dari sebuah gudang di Desa Klampok, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

Bawang merah yang diekspor tersebut bukan hanya dibeli dari petani di Kabupaten Brebes, tapi juga dari daerah lain yang selama ini dikenal sebagai penghasil bawang merah, seprti Nusa Tenggara Barat (NTB).

Amran berterimakasih kepada para petani yang disebutnya sebagai para pahlawan ketahannan pangan, karena berhasil membalikkan dari semulaIndonesia sebagai pengimpor menjadi pengekspor bawang merah.

"Apalagi momennnya masih dalam suasana memeringati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke-72," ujar Mentan, hari ini.

Amran menjelaskan bawang merah tersebut akan diespor ke sejumkah negara, seperti Thailand, Malaysia, Singapura, dan Timor Leste.

Menurut Mentan, keberhasilan bisa mengekspor bawang merah itu merupakan hasil kerja bersama berbagai pihak, dari mulai petani, pengusaha bawang merah, juga pemerintah.

"Kebersamaan itulah yang selalu digaungkan Bapak Presiden," ucap Mentan.

Ketua Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI), Juwari, mengaku petani merasa senang karena produksnya bisa diserap untuk ekspor. "Yang penting petani bisa menjual di atas harga patokan pemerintah. Untuk harga bawang basah patokan pemerintah Rp15.000 per-kilogram dan yang untuk diekspor Rp18 ribu per-kilogram," jelas Juwari.

Menurut Juwari, ekspor bawang merah sebenarnya sudah beberapa kali dilakukan, hanya saja yang jumlahnya banyak yakni mencapai hingga 10 kontainer atau setara 5.600 ton, baru pertama kali dilakukan. "Tapi kali ini memang yang paling banyak," kata Juwari.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya