Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Program KB belum Mampu Tekan Angka Kelahiran di Babel

Rendy Ferdiansyah
09/8/2017 13:54
Program KB belum Mampu Tekan Angka Kelahiran di Babel
(ANTARA/ARIF FIRMANSYAH)

PROGRAM Keluarga Berencana (KB) yang digembar-gemborkan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) perwakilan Bangka Belitung (Babel) ternyata belum mampu menekan jumlah angka kelahiran total (TRF) di negeri laskar pelangi ini.

Kepala BKKBN perwakilan Babel, Etna Estelita menegaskan, hal ini sebetulnya sangat tidak wajar, dimana prevalensi penggunaan alat KB di Babel cukup tinggi mencapai 73,1 persen, tetapi angka kelahiran total justru naik menjadi 2,46 pada tahun 2017.

"Hasil survei indikator kinerja program KKBPK RPJMN tahun 2017 menyebutkan bahwa prevalensi 73,1 persen naik dari tahun sebelumnya (2016) sebesar 71,7 persen, seharusnya angka kelahiran total tingkat provinsi itu turun, akan tetapi justru naik dari 2,29 (2016) menjadi 2,46 pada tahun ink, sesuatu anomali saya rasa," kata Etna, Rabu (9/8).

Untuk itu, ia menegaskan perlunya strategi dan upaya agar angka kelahiran total di Babel dapat diturunkan, tingginya angka kelahiran ini menurut Etna dikarenakan peserta KB yang diajak ber-KB merupakan pasangan yang sudah memiliki dua anak atau lebih.

"Kalau sudah punya dua atau tiga anak baru digarap KB itu tidak akan menurunkan TRF. Makanya yang menjadi sasaran kita ke depan adalah pasangan usia subur muda, usia 20-29 tahun dan juga kelahiran remaja (pernikahan dini)," tegasnya.

Ia menambahkan di Babel juga banyak yang melahirkan di bawah usia 20 tahun. Oleh karena itu Etna berharap hal ini menjadi perhatian bersama, baik pemerintah, stakeholder maupun masyarakat.

Etna menyebutkan target peserta KB baru tahun ini 62 ribu peserta dan baru terealisasi 14.532, sehingga masih banyak yang perlu disosialisasikan. Sedangkan peserta KB aktif sudah mencapai 91,30 persen, dan juga adanya peserta KB yang putus pakai mencapai 59.528 peserta (24,41 persen).

Untuk capaian KB baru paska persalinan/paska keguguran secara nasional 23,1 persen sedangkan untuk capaian tingkat provinsi Bab 59,8 persen, ini menunjukkan meskipun total capaian peserta KB baru masih rendah tapi untuk paska persalinan sudah diatas capaian nasional.

"Kami optimistis target ini tercapai karena dengan pembentukan kampung KB setiap event kita laksanakan pelayanan KB, dan juga advokasi serta peningkatan akses dan kualitas pelayanan KB," ungkap dia.

Dalam rapat penelaahan ini, Etna mengatakan bertujuan sebagai evaluasi pencapaian program semester I dan menetapkan segmentasi sasaran.

"Capaian kita masih rendah sekali, akan kita lihat daerah mana yang perlu digarap bersama dengan koalisi dan strategi apa yang akan kita terapkan untuk enam bulan ke depan, serta  pembangunan strategis apa yang kita laksanakan," demikian Etna. (OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya